Cara Merawat Gigi dan Gusi Bayi Usia 6-12 Bulan

17 Februari 2020 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi 6 bulan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi 6 bulan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menjaga dan merawat gigi bayi perlu dilakukan sejak dini. Namun perlu diingat, beda usia beda juga cara menjaga kesehatan mulutnya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, di usia 0-6 bulan, bayi biasanya belum memiliki gigi, sehingga cara merawatnya berbeda dengan bayi berusia 6-12 bulan yang umumnya sudah mulai tumbuh gigi. Meski gigi susu bisa lepas dan digantikan dengan gigi permanen, Anda tetap harus menjaga dan merawat gigi si kecil dengan baik. Jika gigi susu anak bermasalah, bukan tidak mungkin hal itu akan memengaruhi tumbuh kembangnya, Moms.
Nah, untuk bayi berusia 6-12 bulan, Anda bisa mengikuti panduan merawat gusi dan gigi si kecil dari Dokter Gigi, drg. Dita Firdiana.
1. Biasakan menyikat gigi
Sikat dan pasta gigi untuk anak. Foto: Shutterstock
Antara umur 6-8 bulan biasanya gigi bagian depan bawah bayi sudah tumbuh. Ketika gigi mungilnya sudah nampak, penting bagi orang tua untuk merawat giginya sejak awal.
ADVERTISEMENT
Selain memijat jaringan gusi, Anda juga perlu menyikat giginya dengan sikat gigi berbulu lembut. Di awal tahap pertumbuhan giginya, Anda tidak perlu memberikan pasta gigi terlebih dahulu.
"Mempraktikkan dan mencontohkan kebiasaan sehat dapat mencegah atau mengurangi kerusakan gigi (gigi berlubang) pada bayi dan anak-anak," tulis drg Dita dalam Twitter-nya (@fairyteeth).
2. Memberikan teether
Teether untuk bayi. Foto: Thinkstock
Moms, Anda harus ingat gigi anak tumbuh tidak hanya sekali saja. Karenanya penggunaan teether masih diperlukan untuk meredakan nyeri akibat rasa tidak nyaman saat tumbuh gigi.
Selain menggunakan teether, Anda juga bisa memakai handuk basah yang sudah didinginkan sebelumnya. "Atau teether yang dingin juga bisa, masukin kulkas atau freezer dulu sebentar teether-nya," tambah dokter yang praktik di Difa OHC Klinik Gigi, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
3. Ajari minum dengan cangkir atau gelas
ilustrasi gelas untuk minum bayi Foto: Shutterstock
Jika anak Anda terbiasa minum menggunakan botol dot, di usia 6 bulan atau saat si kecil sudah mendapat MPASI, Anda bisa mengajarkannya untuk minum menggunakan cangkir atau gelas.
"Pada usia 12 hingga 14 bulan kebanyakan anak dapat minum dari cangkir," kata drg Dita.
Hal itu penting untuk mengurangi kebiasaan nge-dot sambil tidur, Moms. Salah satu efek buruk penggunaan dot dalam jangka panjang adalah mampu merusak pembentukan struktur rahang dan gigi anak.
4. Batasi konsumsi makanan atau minuman manis
Ilustrasi gula Foto: Shutter Stock
Setelah bayi berusia 6 bulan, ia sudah diperkenalkan dengan beragam makanan padat. Karenanya Anda perlu teliti saat memberikan makanan bayi, misalnya dengan membatasi makanan dan minuman manis. Mengkonsumsi makanan manis secara berlebihan bisa merusak gigi bayi dan meningkatkan risiko obesitas anak.
ADVERTISEMENT
5. Periksa gusi dan gigi anak
Ilustrasi cek gigi anak. Foto: Shutter Stock
Selanjutnya adalah memeriksa keadaan mulut si kecil, Moms. Caranya mudah yaitu dengan mengangkat bibir anak dan lihat apakah ada bintik putih atau cokelat yang mencurigakan pada giginya. Jika ada indikasi kerusakan gigi segera periksa ke dokter ya, Moms.
6. Cek ke dokter gigi
Ilustrasi dokter gigi anak Foto: Shutter Stock
Memeriksakan kondisi kesehatan mulut anak perlu dilakukan. Idealnya, ajak anak ke dokter gigi paling lambat 6 bulan setelah gigi pertamanya tumbuh.
Kenapa bayi harus ke dokter gigi? Tentu untuk melihat kondisi giginya, apakah ada yang berlubang atau tidak, serta agar anak tidak trauma di kemudian hari.
"Kalau di bawa ke dokgi pas udah sakit gigi, anak (jadi) trauma," katanya.
7. Jangan menguji suhu botol dengan mulut orang lain
Dot botol bayi Foto: Shutterstock
Moms jangan pernah menguji suhu susu di botol menggunakan mulut atau berbagi peralatan makan dengan si kecil. Sebab, kerusakan gigi merupakan penyakit menular.
ADVERTISEMENT
Ya, melakukan praktik tersebut sama saja dengan menularkan bakteri yang bisa menyebabkan kerusakan gigi bayi.
"Jangan-jangan tiap mau nyuapin si anak makanan atau minuman ditiup-tiup atau dikulum dulu? Yang ada si anak ketularan bakteri penyebab gigi berlubang dari mama, papa, atau pengasuhnya," tutup drg. Dita.