Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![Ilustrasi anak main bersama. Foto: Shutter Stock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1627086864/e2jhs107lwdn9y65nmbc.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, jika Anda melihat si kecil tertarik dan punya minat pada satu hal, akan lebih baik untuk memberikan kesempatan ia untuk bereksplorasi. Siapa tahu, itu merupakan minat atau bakat terpendam yang nantinya akan berperan penting dalam kehidupan anak.
Namun, tidak sedikit orang tua yang mungkin masih bingung bagaimana caranya mengoptimalkan minat dan bakat anak serta kapan harus memulainya. Apakah Anda juga demikian, Moms?
Bagaimana Cara Mengoptimalkan Minat dan Bakat Anak?
Moms, pada zaman ini jenis pekerjaan semakin banyak di berbagai industri. Menurut Trainer of Ideplus, Aristo Subowo, fenomena ini akan bersinggungan dengan pendidikan anak. Di mana semakin banyaknya jurusan sekolah atau perkuliahan muncul yang mungkin menjadi salah satu minat si kecil nantinya. Jadi, sangat penting untuk mulai mengoptimalkan minat dan bakat anak sejak dini.
ADVERTISEMENT
"Minat dan bakat itu sangat penting, tapi kalau tidak diasah ya hanya akan menjadi 'benih' aja. Mengoptimalkan minat dan bakat bisa kita mulai sedari usia 2 tahun," ungkap Aristo dalam acara parenting webinar yang diselenggarakan Cakap pada Sabtu (7/1).
Pada usia ini, anak sudah memiliki banyak keterampilan, seperti aktif berbicara, berjalan, dan keterampilan kinestetiknya termasuk menyentuh dan menggenggam sudah berkembang pesat. Sehingga, ia sudah mulai menunjukkan ketertarikannya pada suatu hal.
-Eksplorasi
Saat anak mulai berminat pada mainan atau aktivitas tertentu, berikan ia kesempatan untuk bereksplorasi sendiri. Jangan memberikan ia batasan yang pada akhirnya akan mematahkan semangatnya.
"Pastikan saja aktivitasnya aman dan tidak berbahaya, serta tetap dalam pengawasan dan tentunya sesuai dengan usianya," kata Aristo.
ADVERTISEMENT
-Observasi
Meski Anda perlu membebaskan anak, tapi penting juga untuk tetap mengamatinya agar ibu dan ayah tidak melewatkan informasi penting tentang si kecil. Dengan observasi, Anda bisa melihat apa minat dan bakat anak, sehingga bisa menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil.
-Diskusi
Diskusikan pada anak soal hasil observasi Anda. Misalnya dengan berkata, "kelihatannya kakak suka banget ya main piano. Apa sih yang bikin kakak senang sama itu?"
-Eksekusi
Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan minat dan bakatnya dengan cara mengasahnya lebih intens. Contohnya dengan memberikan aktivitas yang sesuai atau tontonan yang terarah dengan minatnya.
Kendati demikian, Aristo mengimbau agar orang tua juga tidak memaksakan kehendaknya pada anak. Jika ia tidak mau dimasukkan ke kelas les, maka tidak apa. Cukup dengan Anda terus mendampinginya saat anak mengasah minat dan bakatnya secara mandiri, Moms.
ADVERTISEMENT