Cara Tenangkan Anak yang Takut ke Rumah Sakit atau Bertemu Dokter

22 Mei 2023 9:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak takut ke dokter gigi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak takut ke dokter gigi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Moms, apakah si kecil kerap ketakutan saat masuk rumah sakit atau bertemu dokter? Wajar kok, sebab anak merasa asing di tempat tersebut dan mungkin ada pengalaman buruk karena pernah disuntik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, anak perlu ke rumah sakit secara rutin untuk vaksin atau jika ia sakit. Sebab imun tubuh anak masih belum terbentuk sempurna, sehingga wajar jika mereka lebih sering sakit dibanding orang dewasa.
Nah untuk mengatasi anak yang sering ketakutan di rumah sakit atau saat bertemu dokter, yuk simak beberapa tips ini, dikutip dari Made for Mums.

Tips Agar Anak Tenang saat di Rumah Sakit

1. Jelaskan kenapa harus ke rumah sakit
Moms, penting bagi orang tua untuk menjelaskan pada anak kenapa ia perlu ke rumah sakit. Gunakan penjelasan yang sesuai dengan usianya, ya.
Bisa juga membacakan buku anak-anak yang isinya tentang pergi ke rumah sakit.
2. Bermain dokter-dokteran
Ilustrasi anak bermain peran jadi dokter Foto: Shutterstock
Cobalah memerankan adegan dengan mainan dan boneka, seperti mengukur tekanan darah, atau menempelkan stetoskop ke dada anak.
ADVERTISEMENT
Jika anak benar-benar tak mau diajak bermain dokter-dokteran, gunakan boneka sebagai pengganti pasien. Bagi sebagian anak, proses medis itu bisa tampak jauh lebih menakutkan ketika ia telah memvisualisasikan apa yang mungkin terjadi.
3. Jujur pada anak
Penting untuk berkata jujur pada anak, meski mungkin tak menyenangkan baginya, Moms. Jika Anda tidak tahu apa yang akan terjadi, atau mungkin ada proses yang menyakitkan, katakan demikian.
Bila memungkinkan, tanyakan pada perawat, apa saja tindakan yang akan dilakukan pada si kecil. Dengan jujur pada anak, ia akan mempercayai Anda sebagai orang tuanya.
4. Libatkan anak sejak persiapan
Cobalah ajak anak untuk mempersiapkan apa yang ingin dia bawa ke rumah sakit. Mulai dari pakaian yang akan dikenakan, botol minum, buku sebagai bacaan saat menunggu antrean, hingga mainan.
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa anak, keterlibatan semacam ini dapat mengurangi ketakutannya ke rumah sakit dan bertemu dokter.
5. Tak masalah jika khawatir
Moms, beri tahu si kecil bahwa, tak masalah jika ia merasa khawatir dan takut. Terutama untuk anak yang lebih kecil, tidak perlu menjelaskan terlalu rinci karena ia belum memahaminya.

Bagaimana menghadapi anak yang takut jarum suntik?

Tenaga kesehatan mengenakan topeng superhero saat memeriksa tekanan darah seorang anak sebelum disuntik vaksin COVID-19 dosis kedua di Jakarta, Minggu (16/1). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Jika anak Anda takut jarum suntik, cobalah untuk menanyakan apa yang paling dia khawatirkan, atau apa yang paling dia takuti terakhir kali.
Cobalah melakukan pengambilan sampel darah dengan mainan dokter-dokteran dan boneka, untuk memastikan anak mengerti tentang prosedurnya dan mengapa itu perlu. Jika memungkinkan, biarkan anak Anda terlibat dalam beberapa pilihan, seperti apakah dia duduk di pangkuan Anda, atau di kursi, atau disuntik sambil berbaring.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi seperti ini, hindari meminta anak untuk tetap berani atau menegur dengan kalimat seperti: "Berani, dong. Enggak usah takut,". Karena ucapan tersebut tak akan membantu dan justru membuat perasaan anak semakin tak nyaman.
Sebaliknya, biarkan anak menangis atau bahkan berteriak. Bila perlu, beri tahu perawat bahwa anak Anda akan menangis kencang.
Selain itu, bisa juga gunakan teknik distraksi, seperti membaca buku bersama, bernyanyi, atau bermain dengan mainan yang berisik. Penelitian menunjukkan bahwa suntikan secara psikologis tidak terlalu menakutkan jika Anda tidak memperhatikan jarum yang masuk ke kulit Anda.

Apa yang harus dilakukan saat anak menangis?

Jika anak Anda sangat kesal dan menangis, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah memberinya banyak kenyamanan dan kepastian fisik.
ADVERTISEMENT
Mengenai rasa takut akan jarum suntik, menyuruhnya untuk tidak menangis, atau berperilaku seperti 'perempuan atau laki-laki besar', sebaiknya dihindari. Sekali lagi, mengalihkan perhatian mereka dengan mainan, buku, atau video sering kali berhasil.

Bagaimana jika anak Anda tidak mau minum obat?

ilustrasi anak sakit tidak mau minum obat Foto: Shutterstock
Semua anak terkadang bisa keras kepala dan tidak kooperatif tentang masalah seperti minum obat.
Jika anak Anda merasa bahwa perasaannya ditanggapi dengan serius dan dia diikutsertakan dalam pengambilan keputusan tentang perawatannya, kemungkinan besar dia akan mematuhinya. Jadi, penting untuk mencoba dan bekerja dengannya.
Mungkin dia tidak merasa sakit, jadi dia tidak mengerti mengapa dia membutuhkan obat itu. Jika demikian, jelaskan apa yang dilakukan obat itu untuknya dan bagaimana obat itu membantu.
ADVERTISEMENT
Anak-anak yang lebih kecil lebih cenderung menolak minum obat karena mereka tidak menyukai tekstur atau rasanya, jadi diskusikan dengan staf bangsal apakah mungkin meminumnya atau menyamarkan rasanya dengan cara tertentu.
Bermain-akting juga bisa menjadi teknik yang bagus – suruh bonekanya meminum obatnya dan beri tahu anak Anda bahwa sekarang gilirannya.

Bagaimana menenangkan anak yang rawat inap di rumah sakit?

Ilustrasi anak sakit menggunakan masker oksigen berbaring di tempat tidur rumah sakit. Foto: TinnaPong/Shutterstock
Rumah sakit adalah tempat yang aneh dan terkadang menakutkan bagi anak-anak. Dengan ada ibunya di sampingnya, itu akan membuatnya lebih tenang. Kontak fisik sangat penting, mulai dari berpegangan tangan hingga memberikan banyak pelukan dan ciuman yang menenangkan.
Biarkan dia tahu bahwa tidak apa-apa merasa takut dan menangis. Selain itu, bantu anak Anda merasa nyaman dengan mengajaknya berkeliling bangsal agar dia tahu di mana dan apa saja, mulai dari toilet!
ADVERTISEMENT
Beberapa anak tutup mulut saat mereka khawatir atau cemas, jadi Anda dapat menggunakan mainan sebagai penggantinya, dan tanyakan bagaimana perasaan boneka saat berada di rumah sakit, untuk membantunya mengungkapkan ketakutannya.