Cegah Masalah Kesehatan Usus, Ini Makanan yang Perlu Dihindari Anak

28 Mei 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
dr. Frieda Handayani, Sp.A(K), Subsp. G.H pada Media Gathering Digestive Week 2024 oleh Bebelac di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
dr. Frieda Handayani, Sp.A(K), Subsp. G.H pada Media Gathering Digestive Week 2024 oleh Bebelac di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Masalah pencernaan seperti perut kembung, kolik, diare, hingga sembelit rentan dialami oleh anak. Pada bayi usia 0-1 tahun, kondisi ini terjadi karena pencernaan si kecil belum matang dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, orang tua disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi terbaik pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Ini perlu dilakukan sebagai upaya membantu pertumbuhan bakteri baik di saluran cerna anak, hingga nantinya saluran cerna semakin matang.
"Memang anak-anak, dari bayi-bayi khususnya, baru mulai sempurna pencernaannya mulai usia 4-5 bulan. Kolik, refluks akan berkurang. Diare-diare itu juga. Enzim-enzimnya mulai matang dan akan berkembang baik sampai hingga 6 bulan," ujar Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi, dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Subsp. G.H. dalam acara acara Media Gathering ‘Digestive Week 2024’ yang diselenggarakan Bebelac di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (24/5).
Menurut dr. Frieda, berbagai jenis nutrisi perlu dipenuhi untuk menjaga kesehatan saluran cerna anak, terutama karbohidrat, protein, lemak, hingga serat. Pastikan memberikan dengan porsi yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Kita juga butuh nutrisi yang penting bagi saluran cerna, yaitu omega-3 dan prebiotik. Prebiotik itu apa? Itu yang akan menjadi sumber makanan bagi mikrobiota baik. Makanya anak-anak perlu diberi prebiotik dari buah, sayur, dan suplementasi," tutur dia.

Lantas, makanan apa yang sebaiknya dihindari anak agar tidak menyebabkan masalah pencernaan?

Ilustrasi anak sakit perut. Foto: Shutterstock
Menurut dr. Frieda, ada beberapa jenis makanan yang perlu dihindari untuk membantu saluran pencernaan anak sehat. Ia menuturkan, pada fase MPASI setelah usia enam bulan, bayi boleh diperkenalkan berbagai jenis makanan sesuai dengan panduan 'Isi Piringku' dari Kemenkes.
Namun, yang kerap menjadi tantangan adalah ketika anak sudah berusia satu tahun, dan mulai makan makanan keluarga. Justru, anak bisa dihadapkan pada berbagai godaan jenis makanan yang justru kurang sehat bagi tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
"Yang utama ultra processed food. Lalu deep fry food, makanan oily yang terlalu banyak minyak lemak trans, dan makanan manis. Sebaiknya beri makanan yang masih berbentuk asli," tegas dia.
Menurut dia, ultra processed food yang dikemas cenderung nutrisinya sudah banyak terbuang. Apalagi ketika sudah ditambah natrium dan pengawet lainnya.
Kemudian makanan yang digoreng pada rendaman minyak juga bisa berbahaya, seperti menyebabkan radang usus dan inflamasi jika dikonsumsi terus-menerus.
"Ketiga, makanan oily terlalu banyak minyak trans fat yang tidak dibutuhkan tubuh. Bisa ganti dengan olive oil, avocado oil. Termasuk spicy food juga tidak terlalu baik," ujar dr. Frieda.
Maka dari itu, ia menyarankan agar anak-anak fokus pada buah-buahan, sayuran, hingga prebiotik untuk membantu menjaga kesehatan saluran cernanya, Moms.
ADVERTISEMENT
"Makanan tersebut bisa jadi antiimflamasi dalam usus. Yang [dampak baiknya] tidak hanya sekarang, tapi berlaku hingga masa remaja bisa mencegah sakit perut yang berlebihan. Bahkan juga bisa kurangi angka kejadian kanker usus besar," tutup dr. Frieda.