Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Ibu: Lahir Prematur, Bayi Saya Alami Gerd dan Infeksi Usus
22 April 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Hati ibu mana yang tidak sedih ketika saat hamil didiagnosis mengalami preeklamsia dan haru melahirkan bayi prematur . Ya Moms, kondisi itu dialami oleh Adeline.
ADVERTISEMENT
Lewat operasi caesar, buah hati Adeline lahir dengan berat badan rendah yakni 2,1 kg dan langsung masuk NICU. Meski sempat mengalami henti jantung sekitar 10 menit, ternyata bayinya masih berkeinginan kuat untuk hidup dan akhirnya berdetak lagi. Adeline dan bayinya pun pulang ke rumah dengan BB 2,3 kg.
Namun, ternyata masalah tak berhenti di situ. Adeline menyadari bayinya selalu muntah setiap diberi ASI. Intensitas muntahnya setiap hari mencapai 12-13 kali, hingga mengakibatkan BB-nya sempat turun menjadi 1,9 kg. Setelah berkonsultasi dengan beberapa dokter, bayinya langsung dibawa ke NICU dan diberi cairan lemak hingga protein melalui infus.
Hasil pemeriksaan pun keluar. Ternyata bayi Adeline mengalami masalah pencernaan yakni GERD dan infeksi pada ususnya karena sering muntah. Perut mungilnya juga terlihat membesar. Rasa sedih bercampur pasrah harus dirasakan Adeline dan suaminya ketika melihat si kecil sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Setelah dua bulan menjalani perawatan di NICU, kondisi bayinya terus membaik dan akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah. Dan kini, si kecil terus tumbuh dengan baik dan usianya sudah mencapai 1 tahun 2 bulan.
Nah Moms, cerita Ibu Adeline yang dibagikan lewat akun Instagram @kumparanMOM ini mendapat respons dari followers. Ada yang memberikan semangat untuk Adeline dan anaknya, lalu ada juga yang menceritakan pengalaman serupa.
"Peluk ibu Adeline ... Saya jg dl lahiran PEB 😢 bb lahir anak cm 1,5kg aja 😢 semoga semakin berkurang ya ibu2 hamil kondisi PEB," kata pemilik akun @gloriaputri.
"Senang sekali baca d endingnya mam..menjalani prosesnya pasti tak semudah membaca nya ya mam..semoga bayinya sehat n selalu d lindungiaNya🤲🙏," ucap pemilik akun @rezkiramadhona.
ADVERTISEMENT
"Pesan moral penting kisah inspiratif ini: do your best and never give up, just follow mom's intuition, terakhir segera pindah dokter kalo 2x periksa ga ada perubahan," pesan dari pemilik akun @fitasukiyani.
Ya Moms, merawat bayi prematur memang memerlukan perhatian ekstra, karena kondisi tubuhnya yang lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Bayi yang lahir kurang dari 37 minggu usia kehamilan, biasanya memiliki kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat sistem organ tubuhnya belum matang sempurna.
Lantas, apa yang orang tua perlu pahami tentang risiko gangguan pencernaan pada bayi prematur seperti yang dialami bayi Adeline? Dan apa yang bisa diwaspadai orang tua ketika bayi prematur menunjukkan tanda-tanda masalah pencernaan?
Waspadai Masalah Pencernaan pada Bayi Prematur
Bayi yang lahir prematur memang lebih rentan terserang berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan. Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Rifan Fauzie, Sp.A (K), pada prinsipnya kelahiran prematur berarti ada makna ketidakmatangan fungsi dari berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk di antaranya pada sistem pencernaan.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya ada fungsi katup penutup/sfingter pada hubungan antara esofafus/kerongkongan dengan gaster/lambung. Kelemahan otot-otot tersebut dapat memudahkan terjadinya aliran balik isi dan kandungan lambung ke arah atas/esofagus. Ini yang dikenal sebagai refluks gastroesofagus," ujar dr. Rifan kepada kumparanMOM, Kamis (21/4).
Ya Moms, gastroesophageal reflux disease (GERD) ini terjadi ketika cairan asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) hingga mulut. Gejala GERD yang muncul seperti muntah, cegukan, batuk-batuk, tampak mengedan, tidak nyaman dengan tubuhnya, dan bayi menolak makan atau diberi ASI. Beberapa gejala ini pun dialami oleh bayi Ibu Adeline.
dr. Rifan menjelaskan, biasanya masalah GERD ini bisa berhenti dengan sendirinya seiring bertambahnya usia si kecil, dan ditunjukkan dengan bertambahnya berat badan bayi dengan stabil. Begitu juga ketika bayi prematur yang mengalami GERD, gangguan pencernaan ini tetap bisa teratasi setelah semakin matang organ-organ tubuhnya terbentuk.
"Pada kasus bayi prematur yang tidak disertai kelainan bawaan lain yg memperberat kondisinya, refluks gastroesofagus (GERD) akan membaik sejalan dengan membaiknya proses pematangan sistem jaringan dan organnya. Sebenarnya enggak ada yang spesifik penyakit bawaannya dan tidak secara langsung. Tapi adanya kelainan bawaan lain yang menyertai, seperti penyakit jantung bawaan yang kompleks, kelainan bawaan sistem pernapasan seperti laringomalasia, kelainan sistem imun itu dapat meningkatkan risiko penyakit GERD," jelas dokter yang praktik di RSIA Bunda Jakarta itu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gangguan sistem pencernaan lain yang bisa terjadi pada bayi lahir prematur adalah kurang optimalnya penyerapan zat-zat makanan atau susu yang dikonsumsinya.
Nah Moms, apabila bayi yang mengalami gangguan pencernaan belum kunjung membaik, ada baiknya bawa si kecil ke dokter untuk mendapat penanganan medis. Berikut ciri-ciri yang mesti orang tua waspadai pada anak yang terserang masalah pencernaan dan perlu dibawa ke dokter, dikutip dari Tommy's:
1. Intensitas muntah lebih sering
2. Muntah berwarna kehijauan atau kekuningan, apalagi yang sampai keluar darah
3. Gejala GERD terus berlangsung
4. Berat badan tidak mengalami penambahan atau terus menurun
5. Badan lebih cepat lelah dan demam tinggi
=====
Yuk, baca lebih banyak #CeritaIbu yang inspiratif di Instagram @kumparanmom. Atau ingin ikut berbagi cerita? Bisa, Moms! Kirimkan saja cerita Anda lewat DM Instagram @kumparanmom.
ADVERTISEMENT