Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita Ibu: Puting Luka Bikin Saya Ketakutan Setiap Menyusui Bayi
25 Agustus 2022 19:07 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu bisa saja mengalami tantangan dalam proses menyusui bayi. Misalnya saja, Muti, ibu satu anak, yang merasa proses menyusuinya tidak berjalan mulus.
ADVERTISEMENT
Setelah pulang dari rumah sakit dan berusaha menyusui sendiri bayinya, Muti mulai merasakan nyeri pada puting payudara sebelah kiri. Namun, ia meyakini memang proses menyusui akan selalu diikuti dengan rasa sakit, jadi Muti berusaha menormalisasi kondisinya itu. Ia pun mencoba meyakinkan dirinya dengan selalu menarik napas dalam-dalam untuk mempersiapkan mental menghadapi rasa sakit saat waktu menyusui tiba.
Cobaan belum berhenti di situ, karena dua minggu kemudian bayinya mengalami penyakit kuning dan harus masuk ruang perawatan. Akhirnya, ia pun mulai mencoba memompa ASI. Tapi, yang ia rasakan justru rasa sakit berkali-kali lipat. Luka di putingnya juga semakin parah dengan menjadi koreng.
Meski mengalami luka, Muti tetap berusaha untuk menyusui hingga korengnya mengelupas dan membuat daging di payudara kirinya sedikit terlihat lalu berdarah.
Tak ingin terlalu lama mengalami ini, Muti akhirnya berkonsultasi dengan dokter laktasi. Dokter menyarankan agar sementara waktu 'mengistirahatkan' payudaranya hingga lukanya mengering. Menurut dokter rasa sakit tersebut disebabkan karena pelekatan dan posisi menyusuinya salah.
ADVERTISEMENT
Setelah menggunakan krim racikan untuk membuat lukanya kering, ternyata hasilnya belum membuahkan hasil maksimal. Imbasnya, Muti juga sempat mengalami demam sampai menggigil dan pusing.
Setia akan menyusui bayi, ia pun merasa sangat ketakutan. Sehingga, untuk sementara ini, Muti hanya berani menyusui si kecil dengan payudara kanannya.
Nah Moms, cerita Ibu Muti yang dibagikan lewat akun Instagram @kumparanMOM mendapat respons dari followers. Ada yang menceritakan pengalaman serupa dan ikut memberikan semangat dalam menyusui si kecil.
"Awal menyusui karna blm tau tekhniknya sakit dan perih ,ternyata kita harus bener pd pelekatanya dan pernah ngalamin puting lecet obat nya aku cukup olesin asi di puting ku alhamdulillah smpe skrng lancar ya sakit nya klo pas tumbuh gigi kadang digigit atau ditarik eehhmm rasanya ,tp nikmat menyusui tuh g ada bandingnya bonding kita lebih kuat trus kita pasti senyum2 sendiri liat tingkah anak yg gede dikit posisinya udh aneh2 nyusunya udh gerakan gravitasi , ayo para bunda mommy semangat meng asihi," tulis pemilik akun @kahelmia_.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang bisa dilakukan bila menemui tantangan menyusui seperti Muti?
Nyeri Akibat Pelekatan Menyusui yang Kurang Tepat
Menurut Dokter Spesialis Anak Dr. Eveline P.N, Sp.A dalam situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), posisi pelekatan yang memenuhi syarat adalah areola (bagian gelap di sekitar puting) tampak lebih banyak di bagian atas bibir bayi dibandingkan bawahnya, bibir bawah terputar ke arah luar, mulut bayi terbuka lebar hingga dagu bayi menempel dengan baik pada payudara.
Selain pelekatan payudara yang salah seperti dialami Muti, ibu menyusui juga bisa mengalami nyeri akibat:
ADVERTISEMENT
Mengatasi Ketakutan Menyusui karena Rasa Nyeri pada Payudara
Profesor Kesehatan Anak dari Swansea University, Professor Amy Brown, dikutip dari laman UNICEF mengungkapkan, ketika seorang ibu menyusui bayi, maka dia bisa terhindar dari gangguan kesehatan mental seperti postnatal depression, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengurangi kecemasan. Namun di sisi lain, pengalaman menyusui yang tidak menyenangkan justru bisa menyebabkan sebaliknya, lho
Nah Moms, bila mengalami rasa cemas saat akan menyusui seperti Muti, beberapa cara ini bisa dilakukan untuk mengatasinya.
1. Pahami Ini Pengalaman Baru
Dilansir Parents, sangat wajar terutama bagi ibu baru yang ketakutan dan khawatir dengan pengalaman menyusui perdananya. Apalagi yang kondisinya sampai mengalami sakit lecet hingga payudara berdarah.
Oleh sebab itu, hal pertama yang perlu dilakukan adalah terus meyakinkan diri bahwa ASI merupakan asupan yang terbaik bagi si kecil dan hanya ibulah yang bisa memberikannya. Dengan rasa percaya diri yang baik, perlahan Anda akan mulai bisa mengatasi ketakutan tersebut.
ADVERTISEMENT
2. Cari Dukungan Terbaik
Masih berdasarkan penjelasan Profesor Brown, menyelesaikan trauma akibat masalah-masalah menyusui tidak bisa dilakukan sendirian, Moms. Oleh karena itu, Anda perlu mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi dan bagaimana menyelesaikannya.
Contohnya, untuk masalah pelekatan yang kurang tepat, Anda bisa rutin berkonsultasi dengan konselor laktasi hingga proses menyusui bisa semakin baik dan tak menyakitkan. Tapi jangan lupa, dukungan dari orang-orang terdekat juga akan sangat membantu untuk menyukseskan perjalanan menyusui. Jadi, jangan ragu untuk meminta bantuan apa pun di saat Anda membutuhkan, termasuk untuk mengatasi trauma yang dialami.
3. Kurangi Ekspektasi Berlebihan
Sebelum bayi lahir, Anda mungkin sudah berekspektasi proses menyusui akan berjalan mudah atau bisa cepat menurunkan berat badan usai melahirkan. Tapi kenyataannya, proses tersebut mungkin tidak selalu berjalan mulus. Bila menemui kesulitan saat menjalani prosesnya, jangan cepat melabeli diri 'gagal' dan jadi menyalahkan diri sendiri. Makanya, hilangkan dulu ekspektasi-ekspektasi tersebut dan fokus pada bagaimana bisa memberikan yang terbaik untuk si kecil.
ADVERTISEMENT
4. Berhenti Anggap Menyusui Mudah Dilakukan dan Fokus pada Pencapaian
Seperti yang dialami Muti, pada awalnya kita bisa mengira proses menyusui mudah dijalani. Namun kenyataan, momen awal menyusui bagi beberapa ibu memang bisa jadi penuh tantangan.
Maka dari itu, lebih baik fokus pada setiap pencapaian yang dijalani. Contohnya, hari ini Anda sudah cukup berhasil menyusui langsung selama 10 menit meski masih sedikit kesakitan karena puting masih lecet. Tak apa, yakinkan diri untuk terus mencoba sampai pelekatan semakin baik. Dan ketika pelekatan sudah tepat dan menyusui semakin tidak sakit, itu merupakan pencapaian yang baik, bukan? Ya, jangan lupa untuk mengapresiasi diri atas perjuangan yang dilakukan!
5. Tak Apa untuk Keluarkan Emosi
ADVERTISEMENT
Saat mengalami kesulitan menyusui yang berujung membuat trauma, hal lain yang bisa dilakukan adalah meluapkan rasa emosi tersebut. Seperti yang disarankan oleh La Leche League International, saat Anda mungkin ingin marah, kesal, atau menangis karena merasa gagal, maka cobalah untuk lepaskan emosi-emosi tersebut dengan cara yang tepat. Tapi setelah melakukannya, jangan lupa untuk bangkit lagi dan kembali fokus demi menyukseskan tumbuh kembang si kecil ya, Moms.
Nah Moms, Anda ingin berbagi pengalaman soal perjalanan dan perjuangan menyusui. Yuk, ikut diskusi intim bersama para ibu di Mom's Meet Up: Perjalanan dan Perjuangan Menyusui. Daftar lewat artikel di bawah ini, ya.