Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Preeklampsia

4 Februari 2020 15:56 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa ciri-ciri hamil yang normal terjadi dan ada pula yang perlu Anda waspadai. Salah satu gejala yang menjadi tanda adanya komplikasi kehamilan adalah preeklampsia.
ADVERTISEMENT
Preeklampsia saat hamil merupakan kondisi yang berbahaya, sebab bisa jadi penyebab kematian utama pada ibu hamil dan bayinya. Preeklampsia sendiri merupakan komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan organ. Misalnya, kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine atau proteinuria.
Preeklampsia pada awalnya tidak memberi gejala dan tanda, namun pada suatu ketika dapat memburuk dengan cepat. Demikian seperti dikutip dari Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) 2016. Oleh karena itu, Anda harus rutin melakukan cek kehamilan ke dokter, agar gejala preeklampsia bisa dideteksi sedini mungkin.
Ilustrasi ibu hamil sakit kepala sebagai ciri dari preeklampsia. Foto: Shutter Stock
Dokter biasanya akan curiga Anda mengalami preeklampsia jika tensi darah Anda mencapai 140/90 mm Hg atau lebih. Sebab, tensi darah yang tinggi, menjadi salah satu tanda preeklampsia, Moms.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada beberapa tanda lain yang bisa jadi gejala preeklampsia. Seperti terjadi pembengkakan kaki, pergelangan kaki, wajah, hingga tangan.
Perut bagian atas juga biasanya akan terasa nyeri, penglihatan jadi kabur, terjadi penurunan frekuensi dan volume urine, dan terdapat protein pada urine yang diketahui setelah uji laboratorium.
Preeklampsia biasanya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Penelitian menunjukkan, setidaknya 5-8 persen wanita hamil mengalami preeklampsia. Di antara 500 juta wanita di dunia yang meninggal karena komplikasi kehamilan, sekitar 10-15 persen dari jumlah itu diakibatkan oleh preeklampsia.
Hipertensi sebagai salah satu ciri dari preeklampsia Foto: Shutter Stock
Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui cara mencegah preeklampsia saat hamil.
“Preeklampsia itu memang tidak bisa dicegah. Hingga kini masih dilakukan penelitian tentang pencegahannya,” papar dr. N.B. Donny A.M., Sp.OG, dokter spesialis kandungan RS Hermina Kemayoran, saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Meski komplikasi ini belum bisa dicegah, dr. Donny memaparkan bahwa ada faktor risiko yang dicurigai meningkatkan risiko preeklampsia.
“Faktor risikonya yakni hamil pada usia sangat dini atau sangat lanjut, misalnya kurang dari 18 tahun atau di atas 40 tahun. Ada riwayat darah tinggi sebelum hamil, pernah kencing manis sebelum hamil, penambahan berat badan berlebih saat hamil atau obesitas sebelum hamil,” jelas dr. Donny.
Jadi, waspdailah berbagai ciri-ciri hamil yang Anda alami ya, Moms. Semoga Anda selalu sehat-sehat saja hingga saat persalinan tiba.