Ciri-Ciri Kematian Janin Dalam Rahim

17 Juli 2020 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kematian janin dalam rahim berbeda dengan keguguran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
kematian janin dalam rahim berbeda dengan keguguran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda, kematian janin dalam rahim berbeda dengan keguguran. Ya Moms, dalam dunia medis bila bayi meninggal di dalam rahim pada usia kehamilan di atas 20 minggu maka disebut sebagai KJDR atau Kematian Janin Dalam Rahim, bukan keguguran.
ADVERTISEMENT
Apa bedanya? Disebut sebagai keguguran jika terjadi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan kematian janin dalam rahim (KJDR) jika lebih dari 20 minggu. Demikian menurut dokter spesialis kandungan, dr. Ardijansyah Dara SpOG.
Kepada kumparanMOM dr. Ardiansjah pun menjelaskan bahwa penyebab KJDR beragam, ada yang bisa terdeteksi ada pula yang tidak.
kematian janin di dalam rahim dapat terjadi setelah minggu ke-20 Foto: Shutterstock

Penyebab Kematian Janin dalam Rahim

"Kalau yang tidak diketahui ini yang susah. Kadang orang suka mengkambinghitamkan penyakit jantung bawaan. Tiba-tiba dia sakit jantung, ya kayak orang dewasa saja. Jadi sakit jantung langsung meninggal. Janin juga bisa begitu," paparnya.
Penyebab lainnya yang mungkin terjadi adalah adanya penyumbatan aliran darah dari ibu ke janin, sehingga membuat janin sulit bernapas di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
"Umpamanya ada yg tersumbat pada arteri atau ada pembuluh darah yang masuk ke janin biasanya pada arteri uterina. Bayi ini kan bernapas dan makan dari darah, jadi kalau aliran darahnya tersumbat, ya dia sama kayak kita lah enggak makan enggak bernapas ya lama-lama meninggal kan? Janin pun begitu," tambah dr. Ardiansjah Dara.
Ilustrasi janin dalam kandungan. Foto: Pixabay
Tak hanya itu, KJDR juga bisa terjadi karena plasenta terlepas dari rahim.
"Bisa juga penyebab lain, ada kondisi di mana plasenta itu terlepas dari dalam rahim, karena pasiennya itu hipertensi, jatuh, sehingga plasenta lepas, pendarahan, akhirnya bayinya juga bisa meninggal," kata dr. Ardiansjah Dara.
Penyebab KJDR yang dialami oleh masing-masing ibu hamil berbeda. Untuk mencegahnya, ibu hamil disarankan memeriksakan kandungan secara rutin dan memperhatikan tanda-tanda keguguran. Bila mencurigai ada tanda-tanda keguguran atau kondisi tidak lazim pada kehamilan Anda, jangan tunda lagi, segera periksakan diri.
ADVERTISEMENT
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran atau KJDR, seperti infeksi, masalah pada plasenta, bayi terlilit tali pusar, dan lain sebagainya.
Yang jelas, setiap ibu hamil harus mewaspadai tanda atau ciri-cirinya. Apa saja?

5 Ciri Kematian Janin Dalam Rahim

ilustrasi ibu hamil alami kematian janin dalam rahim Foto: Shutterstock
1.Pendarahan
Baik keguguran atau KJDR, umumnya ditandai dengan terjadinya pendarahan dari vagina. Meski tak berarti semua pendarahan merupakan tanda keguguran atau KJDR, Ibu hamil perlu waspada dan segera memeriksakan diri bila darah yang keluar banyak dan terus-menerus.
2.Janin Tidak Bergerak
Janin yang sehat akan aktif bergerak di dalam rahim sejak minggu ke-15 atau 16 kehamilan. Seiring bertambahnya usia kehamilan, frekuensi dan kekuatan gerakan semakin bertambah. Jika janin di dalam perut yang biasanya aktif tidak lagi bergerak, Anda patut curiga. Terutama bila hal ini terjadi selama beberapa hari.
Payudara mengecil merupakan salah satu ciri kematian janin dalam rahim Foto: Shutterstock
3.Payudara Mengecil
ADVERTISEMENT
Ketika Anda hamil, bukan cuma perut yang membuncit tapi payudara Anda juga ikut membesar dan sensitif seperti saat pra menstruasi. Sebaliknya bila yang terjadi pada Anda, itu karena berkaitan dengan hormon kehamilan yang telah terhenti dan hal ini mungkin disebabkan oleh kematian janin di dalam rahim.
4.Detak Jantung Janin Tidak Terdeteksi
Kalau Anda punya stetoskop di rumah, gunakanlah untuk memantau detak jantung janin. Bisa juga menggunakan aplikasi yang mudah diunduh di ponsel. Bila sewaktu-waktu khawatir tiba-tiba tak terdeteksi oleh Anda, segera kunjungi dokter.
Dokter kandungan akan memastikan kondisi janin lewat mesin cardiotocography, yakni alat untuk mendeteksi detak jantung bayi di dalam kandungan. Jika tak terdeteksi detak jantung janin, artinya memang sudah tidak ada kehidupan dalam rahim.
Detak jantung rahim jadi tanda kehidupan di dalam rahim Foto: Pixabay
5.Ketuban Merembes
ADVERTISEMENT
Keluarnya cairan ketuban merupakan salah satu tanda persalinan sudah dekat. Sebaliknya, bila keluar sebelum waktunya adalah tanda janin berhenti berkembang.
Selain itu, jika merasakan demam, pusing, dan kram perut bersamaan Anda juga perlu segera periksakan ke dokter, Moms. Ini bisa jadi tanda ada sesuatu hal yang tidak beres dengan janin di dalam rahim Anda.