Cradle Cap dan Ketombe pada Bayi, Apa Bedanya?

4 November 2020 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perbedaan cradle cap dan ketombe pada bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan cradle cap dan ketombe pada bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda harus menjaga dan merawat kebersihan bayi Anda dengan sebaik mungkin, Moms. Sebab, hal ini akan mempengaruhi kesehatan mereka juga. Salah satunya ialah memerhatikan kebersihan rambut dan kulit kepala si kecil.
ADVERTISEMENT
Orang tua sendiri dianjurkan untuk tidak terlalu sering mencuci rambut bayi. Alasannya, ini bisa membuat kulit kepala bayi Anda kering. Anda pun disarankan untuk mencuci atau keramas rambut bayi sekitar 2-3 kali dalam seminggu agar rambutnya tetap sehat dan lembap.
Tapi, apakah Anda pernah melihat kulit kepala bayi Anda terdapat sisik atau kerak yang tampak berminyak? Kira-kira apakah itu ketombe? Yuk, temukan jawabannya di sini.
Ilustrasi perbedaan cradle cap dan ketombe pada bayi. Foto: Shutter Stock

Kondisi Cradle Cap pada Bayi

Dilansir Romper, perlu Anda ketahui bahwa kondisi munculnya kerak berwarna kekuningan itu terjadi akibat produksi minyak berlebih pada kulit kepala bayi. Tapi, tenang ya, Moms. Sebab kondisi kerak kepala tersebut bukanlah ketombe melainkan cradle cap atau istilah medisnya dikenal dengan dermatitis seboroik infantil. Hal tersebut disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari hormon-hormon kehamilan dari ibu beberapa saat sebelum melahirkan si kecil. Hormon tersebut menstimulasi produk minyak berlebih sehingga muncullah cradle cap seperti luka dan bersisik pada kulit kepala bayi.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa bedanya cradle cap dan ketombe pada bayi?
Ilustrasi perbedaan cradle cap dan ketombe pada bayi. Foto: Shutter Stock

Bedanya Cradle Cap dan Ketombe pada Bayi

Moms, kondisi cradle cap umumnya dialami oleh bayi --terutama di tiga bulan pertama kehidupannya dan hanya berlangsung selama satu tahun pertama. Menurut Dr. Ian Holzman, Kepala Bagian Pengobatan Bayi Baru Lahir di Mount Sinai School of Medicine, New York, Amerika Serikat, cradle cap ini bukanlah penyakit berbahaya. Meski begitu sebagian orang tua kerap merasa risih melihatnya.
Ada pun Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dalam laman resminya menjelaskan bahwa kerak kepala di kulit kepala bayi sebenarnya akan hilang ketika si kecil berusia 6 bulan hingga 1 tahun. Dermatitis seboroik infantil juga akan pergi seiring menghilangnya pengaruh hormon ibu. Jadi tidak dibersihkan pun, tidak apa-apa.
Bayi Baru Lahir Mandi. Foto: Shutter Stock

Perawatan Cradle Cap pada Bayi

Namun, melakukan perawatan kerak kepala bayi rupanya harus sangat hati-hati, Moms. Jika tidak, bisa berpotensi menyebabkan infeksi pada kulit kepalanya. Selain itu, jangan melepas secara paksa kerak kepala menggunakan tangan saat kepalanya kering. Hal tersebut justru bisa melukai kulit kepala bayi dan menimbulkan risiko infeksi.
ADVERTISEMENT
Jika Anda mendapati tanda-tanda infeksi, seperti timbul ruam merah, berdarah, atau kulit kepala bayi mengeluarkan cairan, segera bawa bayi ke dokter. Gejala ini bisa jadi merupakan tanda awal dari infeksi lain. Biasanya, dokter pun akan memberinya salep antibiotik.
Kerak kepala pada bayi juga bisa semakin parah jika kulit kepalanya berkeringat. Untuk itu, tak perlu pakaikan bayi Anda topi! Beri bayi topi hanya bila memang sangat diperlukan dan segera lepaskan jika sudah tidak dibutuhkan.
rambut bayi Foto: Shutterstock

Ketombe pada Bayi

Sementara itu, dilansir Parenting First Cry, ketombe merupakan salah satu masalah rambut dan kulit kepala yang dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi. Kondisi ini pun biasanya menyebabkan kulit kepala mengelupas. Meski tak berbahaya, ketombe dapat menyebabkan gatal dan kemerahan. Bahkan jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan rambut rontok.
ADVERTISEMENT
Adapun ketombe pada bayi harus mendapatkan perhatian medis bila bertahan dalam waktu lama tanpa tanda-tanda mereda atau jika rambut rontok akibat ketombe berlebihan, Moms. Untuk itu, pastikan Anda menggunakan produk yang benar-benar aman untuk kulit kepala bayi Anda.
Bila hendak keluar rumah, misalnya ke rumah sakit, tutupilah kepala bayi Anda dengan topi untuk melindungi kulit sensitifnya. Jika Anda sering memberi bayi Anda pijatan dengan minyak secara teratur, pastikan untuk tidak mengabaikan kulit kepala sambil juga memastikan bahwa minyak tidak dibiarkan terlalu lama.
Jadi, jangan terlalu khawatir bila bayi Anda berketombe, sebab kondisi ini bisa diatasi bila penanganannya tepat. Jangan ragu pula untuk berkonsultasi ke dokter kulit anak bila Anda memerlukan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Kebersihan adalah bagian penting untuk mencegah ketombe pada anak. Jadi pastikan Anda mencuci rambut bayi secara teratur. Oleskan minyak jika rambut sangat kering dan gunakan sampo khusus sesuai jenis rambut anak Anda," tutur Dr. Arti Sharma, Dokter Anak kepada Parenting First Cry.