Daftar Imunisasi Lengkap untuk Bayi Baru Lahir Hingga Usia 1 Tahun

22 November 2019 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap anak perlu mendapat imunisasi, sejak bayi lahir hingga ia tumbuh dewasa. Tujuannya adalah untuk membentuk kekebalan demi mencegah penyakit pada diri sendiri dan orang lain, sehingga kejadian penyakit menular dapat menurun bahkan menghilang. Tak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga untuk mencegah penyebaran ke keluarga atau orang lain di sekitar Anda.
ADVERTISEMENT
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut adalah daftar imunisasi lengkap untuk bayi baru lahir hingga usia 1 tahun.
Pemberian vaksin Hepatitis B wajib hukumnya diberikan untuk bayi baru lahir, setidaknya dalam waktu 12 jam setelah kelahiran. Namun, didahului dengan pemberian suntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.
Vaksin ini akan kembali dilakukan saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan, yang digabungkan dengan imunisasi DPT dan dan Hib dalam vaksin DPT-HepB-Hib.
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Shutterstock
Bayi harus diberikan imunisasi polio untuk mencegah kelumpuhan akibat virus yang dapat menyerang sistem saraf di pusat otak. Jika vaksin ini tak diberikan pada bayi, dikhawatirkan hal itu dapat mengganggu sistem pernapasan dan proses menelan yang dapat berakibat fatal alias kematian.
ADVERTISEMENT
Vaksin ini biasanya juga diberikan pada bayi baru lahir. Kemudian dilanjutkan setelah bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan.
Pemberian vaksin BCG sebaiknya dilakukan sebelum bayi berusia 3 bulan. Pemberian imunisasi ini sangat dianjurkan untuk mencegah penyakit TBC alias tuberkolosis. TBC sendiri merupakan salah satu penyakit menular yang mempengaruhi paru-paru sehingga menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Berbeda dengan beberapa jenis imunisasi yang lain, vaksin BCG hanya dilakukan 1 kali. Usia 1 atau 2 bulan menjadi waktu yang tepat untuk melakukan vaksin ini.
Vaksin DPT merupakan vaksin kombinasi yang dapat mencegah 3 penyakit sekaligus, yaitu Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus. Difteri merupakan infeksi yang terjadi di hidung dan tenggorokan, serta dapat mempengaruhi kulit. Pertusis dapat menyebabkan infeksi saluran napas berat atau biasa disebut pneumonia. Sedangkan, Tetanus merupakan infeksi bakteri yang menyerang saraf otot tubuh sehingga otot menjadi kaku.
ADVERTISEMENT
Pemberian vaksin DPT ini sebaiknya dilakukan saat bayi berusia 2 bulan. Kemudian dilanjutkan ketika bayi berusia 4 dan 6 bulan.
Vaksin Hib (Haemophilus influenzae tipe B) ini dapat mencegah bayi agar tak mengalami infeksi saluran nafas berat (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis). Pemberian imunisasi ini dapat dilakukan saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan.
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
Vaksin campak dilakukan ketika bayi berusia 9 bulan. Imunisasi ini bermanfaat untuk mencegah penyakit campak. Campak sendiri merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan radang paru (pneumonia), diare, bahkan menyerang otak, sehingga banyak yang mengakibatkan kematian.
Imunisasi ini dilakukan agar bayi terhindar dari penyakit campak, gondongan, dan rubela. Biasanya, vaksin MMR dapat dilakukan saat bayi berusia 12-15 bulan.
ADVERTISEMENT
Vaksin ini diberikan agar bayi terhindar dari penyakit diare hebat atau radang lambung dan usus (gastroenteritis). Imunisasi rotavirus dilakukan saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan.
Vaksin PCV bertujuan agar bayi terlindung dari infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Biasanya imunisasi ini diberikan saat bayi mulai berusia 7-12. Pemberian vaksin ini dilakukan 2 kali dengan interval waktu 4-8 minggu alias 2 bulan.
Vaksin influenza bermanfaat untu melindungi bayi agar terhindar dari flu berat. Sebab, infeksi ini juga dapat mengakibatkan bayi mengalami demam tinggi, batuk, sesak nafas, radang paru, hingga menyebabkan kematian. Vaksin ini diberikan diberikan saat bayi sudah berusia di atas 6 bulan. Kemudian diulang setiap tahun pada balita.
ADVERTISEMENT
Dari semua jenis imunisasi di atas, terdapat beberapa jenis imunisasi wajib yang menjadi program nasional. Di antaranya adalah imunisasi Hepatitis B, polio, BCG, DPT, dan Campak. Semua imunisasi wajib tersebut telah didanai pemerintah, sehingga Anda bisa mendapatkannya secara gratis di setiap posyandu ataupun puskesmas.
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
Sedangkan imunisasi MMR, Rotavirus, Pneumokokus (PCV) dan Influenza adalah imunisasi yang disarankan dan belum disubsidi oleh pemerintah. Meski begitu, bukan berarti imunisasi tersebut tidak penting untuk bayi, Moms.
Menurut Prof. DR. dr. Soedjatmiko , SpA (K), Msi., yang merupakan Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI, vaksin yang disarankan juga sama pentingnya dengan vaksin wajib yang didanai oleh pemerintah karena terbukti dapat mencegah sakit berat, cacat, dan kematian. Jadi, jangan lupa lengkapi imunisasi si kecil ya, Moms!
ADVERTISEMENT