Dampak Bila Orang Tua Mudah Marah ke Anak

22 April 2024 16:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu marah pada anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu marah pada anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemarahan orang tua sebenarnya merupakan hal yang alamiah. Namun, bila tidak terkendali, maka dapat menimbulkan dampak negatif yang serius pada anak. Mulai dari kesehatan mental, emosional, dan fisik anak dapat terganggu apabila orang tuanya mudah marah-marah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Medical News Today, ada banyak penyebab di balik orang tua yang mudah marah ke anak. Kemarahan orang tua bisa saja muncul dan meledak karena berbagai alasan, seperti:
-Orang tua mungkin memikul tanggung jawab besar
-Mengurus keluarga
-Bekerja
-Mengelola keuangan rumah tangga
-Melakukan pekerjaan rumah tangga
-Menjalankan tugas
Beberapa hal tersebut membuat banyak orang tua merasa stres atau kewalahan, sehingga lebih mudah kehilangan kesabaran dan menjadi marah.
Tak hanya itu, orang tua juga mungkin mudah marah jika sedang tertekan, seperti stres terkait pekerjaan, sulit tidur, kelelahan, penyakit fisik atau mental atau masalah keuangan.

Dampak Kemarahan Orang Tua pada Anak

Ilustrasi ibu marah pada anak balita. Foto: Shutterstock
Kemarahan orang tua bisa berdampak buruk pada anak. Si kecil mungkin akan menyalahkan dirinya sendiri jika orang tuanya marah. Kemarahan orang tua pun bisa menyebabkan anak merasa stres hingga dapat memengaruhi perkembangan otaknya. Tumbuh dalam keadaan marah merupakan faktor risiko penyakit mental di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Kemarahan orang tua dapat mengakibatkan masalah emosional anak. Jika orang tua mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada anak karena marah, anak tersebut mungkin berpikir itu adalah kesalahannya dan memunculkan perasaan tidak berharga.
Selain itu, anak-anak mungkin merespons orang tua yang marah dengan perilaku negatif, kasar, atau agresif. Mereka bahkan juga bisa jatuh sakit, menarik diri dari orang lain atau sulit tidur.

Lantas, Bagaimana Mengendalikan Emosi Sehingga Tak Marah di Depan Anak?

Ilustrasi ibu stres. Foto: ME Image/Shutterstock
Salah satu langkah pertama untuk mengendalikan amarah adalah dengan mengenali tanda-tanda kemarahan. Beberapa tanda yang dapat dikenali yakni:
-Merasa gelisah, jengkel, marah-marah atau tegang
-Otot yang menegang atau mengepal, seperti di rahang, bahu atau tangan
-Jantung berdebar kencang
-Perut tegang
ADVERTISEMENT
-Bernapas lebih cepat
-Berkeringat
-Memiliki pikiran negatif
Begitu mengenali tanda-tanda kemarahan, Anda dapat mengambil langkah untuk menenangkan diri dan mencegah diri mengungkapkan kemarahan ke anak-anaknya. Kemudian Anda bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
-Menjelaskan ke anak bahwa bisa saja orang tua mulai marah dan perlu waktu untuk menenangkan diri.
-Menarik napas panjang dan dalam serta menghembuskan napas sambil menghela napas. Ulangi hingga merasa lebih tenang.
-Menghitung sampai 10 secara perlahan dan mengulanginya hingga merasa lebih tenang.
-Mandi air hangat untuk membuat tubuh rileks.
-Berjalan keluar untuk mencari udara segar.
-Mencari tempat yang tenang untuk menyendiri.
-Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, seperti berlari, berkebun, membersihkan, atau mengerjakan proyek rumah.