Dampak Bullying bagi Korban dan Pelaku yang Perlu Orang Tua Waspadai

7 Agustus 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bullying pada anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bullying pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bullying atau perundungan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak pada. Mereka bisa saja mengalami tindakan perundungan saat tidak mendapat pengawasan dari orang tua, seperti sekolah atau lingkungan bermainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), bullying atau perundungan terbagi menjadi 4 jenis. Di antaranya, bullying secara verbal, bullying secara sosial, bullying secara fisik dan bullying secara cyber.
Semua jenis bullying tersebut berpotensi terjadi pada anak-anak kita. Tindakan perundungan tentu akan memberikan dampak buruk bagi masa depan si kecil. Terlebih, biasanya pelaku dan korban berada di usia yang sama.
Tak hanya berdampak buruk bagi korban, tapi tindakan bullying juga bisa berdampak buruk bagi pelakunya sendiri. Nah Moms, berikut ini dampak bullying bagi korban dan pelaku menurut Kemen PPPA yang perlu orang tua waspadai.

Dampak Bullying bagi Korban Menurut Kemen PPPA

1. Rendahnya rasa percaya diri
anak sedih Foto: Shutterstock
Bagi mereka yang mengalami tindakan tidak menyenangkan di lingkungan sosial tentu akan memengaruhi rasa percaya dirinya. Anak-anak mungkin akan menjadi pemalu, atau penakut, sehingga sulit untuk melakukan interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
2. Muncul perasaan yang tidak biasa
Anak-anak korban bullying umumnya akan mengalami perasaan marah, sedih, tidak berdaya, frustasi, kesepian dan seolah terisolasi dari lingkungannya sendiri. Di sisi lain, mereka justru tidak bisa berbuat apa-apa dengan apa yang dirasakannya.
3. Depresi
Perundungan yang terjadi secara terus-menerus sangat berbahaya bagi psikologis anak. Mereka bisa saja mengalami depresi, hingga memunculkan pikiran untuk bunuh diri.
4. Tidak percaya pada orang lain
Terlalu banyak kejadian tidak menyenangkan yang dialaminya mengakibatkan anak sulit mempercayai orang lain. Perasaan takut dan traumanya akhirnya membuatnya lebih nyaman untuk menyimpan masalahnya sendirian.

Dampak Bullying bagi Pelaku Menurut Kemen PPPA

1. Tidak berempati
Ilustrasi anak sedih, anak stres, anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
Mereka yang bertindak sebagai pelaku bullying cenderung tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain. Selain itu, mereka juga akan sering bertindak lebih agresif dan tidak sabaran.
ADVERTISEMENT
2. Berpikir bullying adalah hal biasa
Pelaku perundungan akan merasa bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan hal biasa. Terlebih, mereka akan merasakan kepuasan tersendiri seperti bahagia dan bangga setelah menindas orang yang dianggapnya lemah.
3. Berpotensi melakukan tindak kriminal
Anak-anak pelaku bullying yang sudah menganggap tindakannya merupakan hal biasa akan terus merasa ketagihan untuk melakukannya. Bahkan, di masa depan nanti, mereka bisa saja melakukan tindak kriminal yang tentu risikonya lebih berbahaya.
Mengingat begitu bahayanya dampak bullying bagi anak, maka menjadi tugas orang tua untuk melindungi buah hatinya dari tindakan tersebut. Berikanlah kasih sayang semaksimal mungkin dan ciptakan suasana rumah yang nyaman dan menyenangkan bagi si kecil. Dengan begitu, anak akan selalu merasa bahagia sehingga terhindar dari tindakan bullying atau menjadi pelaku bullying itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hutri Dirga Harmonis