Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Dampak Buruk Kekerasan pada Anak Terhadap Tumbuh Kembangnya
23 Agustus 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit![Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1637483288/zkmbqtzplgcolblauols.jpg)
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua memiliki cara terbaiknya untuk merawat dan mendidik anak . Sayangnya, beberapa dari mereka masih menggunakan cara kekerasan dalam mendisiplinkan buah hatinya. Kekerasan anak bisa terjadi secara verbal maupun nonverbal, yang keduanya sama-sama berdampak buruk pada tumbuh kembang si kecil.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di perkotaan, kekerasan juga masih rentan di terjadi pada anak-anak yang tinggal di pedesaan. Orang tua berpendapat bahwa dengan melakukan kekerasan, anak akan menjadi penurut dan pribadi yang kuat di kemudian hari. Selain dalam lingkungan keluarga, kekerasan juga bisa terjadi di sekolah serta lingkungan bermain si kecil.
Menurut Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Rr. Endah Sri Rejeki, S.E., M.IDEA., Ph.D, kekerasan terhadap anak lebih sering terjadi karena orang dewasa merasa lebih tahu dan lebih berhak atas diri anak-anak daripada mereka sendiri. Ini terjadi karena kurangnya pemahaman ibu dan ayah serta para guru sebagai orang tua tentang dampak buruk kekerasan pada anak.
ADVERTISEMENT
Kata KPPPA soal Dampak Kekerasan pada Anak
Kekerasan terhadap anak menyebabkan dampak buruk jangka panjang yang perlu diwaspadai orang tua. Anak-anak yang mendapatkan kekerasan akan mengalami trauma seumur hidupnya dan berisiko menjadi pelaku kekerasan di masa depan sehingga mempengaruhi tumbuh kembangnya.
“Dampak kekerasan pada anak itu banyak sekali, tapi yang paling tidak bisa dilupakan anak itu rasa trauma yang berkepanjangan. Perasaan trauma ini yang akan mengganggu tumbuh kembang anak secara psikologis. Kalau di rumah anak jadi punya rasa takut yang tinggi terhadap orang tuanya, kalau di sekolah ada keengganan anak untuk mengikuti pelajaran karena takut dengan gurunya,” jelas Endah saat hadir dalam acara Festival Anti Kekerasan Terhadap Anak (FAKTA) yang diadakan Save The Children Indonesia di Sumba Barat, Sabtu (20/8).
ADVERTISEMENT
Orang tua yang melakukan kekerasan biasanya punya tujuan agar sang anak lebih disiplin. Padahal, dampak yang satu ini belum tentu terjadi, Moms. Justru, si kecil hanya akan tampak menurut tapi melakukan pekerjaannya dengan terpaksa karena diliputi rasa takut akan dibentak atau dipukul. Nah, nantinya di belakang ibu dan ayah, anak bisa melakukan pemberontakan dengan melampiaskan kemarahannya pada teman-temannya.
“Tindakan kekerasan adalah siklus yang akan terus berulang. Jadi, ketika anak mengalami kekerasan dari orang-orang di sekitarnya, dia berisiko menjadi pelaku kekerasan saat tumbuh besar nanti. Karena anak tidak bisa membalas orang tuanya, dia bisa saja melampiaskan ke anak-anak sebayanya di sekolah atau di lingkungan bermainnya,” lanjut Endah.
Ya Moms, inilah alasan kuat pentingnya menekan angka kekerasan terhadap anak sejak dini. Selain orang tua yang perlu menghindari perilaku kekerasan, penting juga bagi ibu dan ayah untuk memberikan pemahaman pada buah hatinya agar tidak melakukan perbuatan buruk pada teman-temannya.
ADVERTISEMENT
Melalui Festival Anti Kekerasan Terhadap Anak dengan tema #BarentiKasihSusahAnak, Save The Children terus berupaya untuk membantu penurunan angka kekerasan terhadap anak di Indonesia terutama di wilayah seperti Sumba Barat dengan angka kekerasan terhadap anak yang cukup tinggi.
“FAKTA merupakan bagian dari upaya kami dalam aspek perlindungan anak, sehingga fokus kami adalah bagaimana fenomena kasus kekerasan anak ini harus disorot terutama pada anak-anak yang tidak punya akses untuk menyuarakan hak-hak mereka,” ungkap Chief of People and Organization Development, Dessy Ukar yang juga hadir dalam acara tersebut.
Dessy juga mengimbau agar orang tua selalu menerapkan positive parenting yang jauh dari tindakan kekerasan. Penting bagi ibu dan ayah untuk memastikan pola pengasuhan anak sudah tepat dan sesuai dengan zamannya. Orang tua juga perlu menyadari bahwa sebagai manusia, anak-anak juga mempunyai hak-hak yang wajib dipenuhi oleh ibu dan ayah.
ADVERTISEMENT