Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Dampak Jangka Panjang Stunting pada Anak yang Perlu Diwaspadai
2 Desember 2024 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Stunting pada anak masih jadi salah satu masalah yang perlu ditangani serius di Indonesia. Ya Moms, stunting bukan hanya persoalan tinggi badan. Lebih dari itu, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K) menyebut, ada beberapa dampak jangka panjang stunting yang perlu diwaspadai orang tua.
ADVERTISEMENT
"Anak stunting sangat mungkin terlihat sehat, justru inilah yang sering membuat orang tua merasa anaknya tidak apa-apa dan bahkan menolak untuk dirujuk ke rumah sakit," kata dr. Klara kepada kumparanMOM.
Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang sejak si kecil masih di dalam kandungan. Setelah lahir, si kecil juga perlu mendapat makanan tinggi nutrisi demi perkembangan yang optimal.
Ya Moms, stunting merupakan kondisi kekurangan gizi yang terjadi secara perlahan-lahan. Berbeda dengan gizi buruk yang kekurangan gizinya terjadi secara drastis dalam jangka waktu yang cepat, sehingga anak terlihat lemah hingga terlihat sangat kurus.
Lantas, apa yang perlu diwaspadai orang tua dari stunting?
ADVERTISEMENT
Dampak Jangka Panjang Stunting pada Anak
Anak dengan stunting akan mengalami perlambatan pertumbuhan, mulai dari masalah berat hingga tinggi badannya.
"Pada prinsipnya kalau memang melihat berat badan tidak naik dan juga anak terlihat kecil, kata 'kecil' ini menjadi kuncinya. Kecil dibandingkan teman sebayanya. Nah itu hati-hati sebaiknya diperiksakan ke dokter," tutur dr. Klara.
Saat berkonsultasi, dokter akan memeriksa apakah anak mengalami masalah pertumbuhan atau tidak.
Selain itu, dr. Klara menyebut bahwa stunting merupakan masalah besar pada jangka panjang. Sebab, perlambatan pertumbuhan bisa merusak otak anak. Artinya, anak yang terkena stunting bisa kehilangan potensinya dan kehilangan haknya untuk memperoleh perkembangan otak yang optimal.
"Dampak jangka panjang dari stunting ini apabila tidak diterapi akan ireversibel atau tidak bisa pulih, permanen bagi seorang anak. Jadi, harus dicegah karena untuk mengobati stunting akan lebih sulit daripada mencegahnya," tutup dr. Klara.
ADVERTISEMENT