Dampak Pengapuran Plasenta Dini pada Ibu Hamil

6 Januari 2022 8:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 21 Januari 2022 15:16 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dampak pengapuran plasenta pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Dampak pengapuran plasenta pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plasenta adalah organ yang bertugas untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi untuk bayi di dalam kandungan dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Oleh sebab itu, mempunyai plasenta yang sehat selama kehamilan merupakan hal yang penting.
ADVERTISEMENT
Selama hamil, Anda perlu memastikan jika plasenta ikut tumbuh dan berkembang bersama dengan janin. Bila terjadi suatu masalah pada plasenta, maka hal itu bisa langsung berpengaruh pada bayi di dalam kandungan. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah terjadinya pengapuran plasenta dini.
Pengapuran plasenta sebenarnya merupakan kondisi normal yang dialami wanita di akhir masa kehamilan menjelang persalinan. Ini terjadi ketika ada penumpukan kalsium di plasenta ibu hamil yang membuatnya mengapur atau mengeras. Tetapi, ada kondisi di mana plasenta justru mengapur lebih awal atau sering disebut pengapuran plasenta dini. Nah, hal itu bisa menimbulkan risiko bagi ibu hamil.
Lantas, apa dampaknya jika ibu hamil mengalami pengapuran plasenta dini?

Penjelasan soal Dampak Pengapuran Plasenta Dini pada Ibu Hamil

Ilustrasi pengapuran plasenta pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Pengapuran plasenta dini terjadi pada usia kehamilan di bawah 36 minggu dapat mengakibatkan berbagai komplikasi yang membahayakan ibu hamil dan bayi di dalam kandungan. Hal ini dijelaskan oleh Tanya Tantry, MD, Ahli Obstetri dan Ginekologi seperti dikutip dari Flo.
ADVERTISEMENT
Plasenta merupakan organ vital selama kehamilan, sehingga memiliki plasenta yang mengapur sebelum waktunya dapat menimbulkan komplikasi berbahaya seperti solusio plasenta, gangguan tumbuh kembang janin, gawat janin, perdarahan vagina, kelahiran prematur, hingga menyebabkan bayi lahir mati dalam beberapa kasus.
Sementara itu, dikutip dari FirstCry Parenting, Dr. Sabiha Anjum, MBBS, DGO, Ahli Obstetri dan Ginekologi dari India menjelaskan bahwa proses pengapuran yang terjadi lebih cepat membuat beberapa bagian plasenta pun menjadi mati atau tidak berfungsi secara normal.
Ya Moms, endapan kalsium pada plasenta dapat menghalangi jalan oksigen dan nutrisi untuk bayi di dalam kandungan. Kondisi ini akan membuat bayi kesulitan bernapas di dalam rahim, sehingga ia harus dilahirkan lebih cepat dan berisiko memiliki berat badan yang rendah.
ADVERTISEMENT