Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Dampak Positif dan Negatif Paparan Media Sosial Bagi Anak Beranjak Remaja
25 Januari 2023 9:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Ilustrasi anak membaca koran. Foto: Monkey Business Images/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gqbby3h8qrr9yab17e7tv7pn.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nah Moms, perlu dipahami, paparan media tidak selalu buruk. Apalagi, apa yang dilihat dan dilakukan di media telah terbukti berdampak pada perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anak-anak beranjak remaja. Asalkan orang tua bisa membantu mengawasi dan mengatur kualitas konten yang dilihat anak, maka media bisa berdampak positif seperti berikut ini.
Dampak Positif Media Sosial Bagi Anak Praremaja
1. Hiburan dan Cara Ekspresikan Diri
Mom Junction melansir, berbagai platform media sosial dan konvensional yang tersedia saat ini telah membantu menyediakan ruang bagi anak untuk berinteraksi dengan orang-orang dengan minat sama dari berbagai belahan dunia. Sehingga, anak akan menemukan berbagai interaksi dan hiburan yang bisa memuaskan ekspresi dirinya, serta membantu meningkatkan kepercayaan dan harga diri mereka.
ADVERTISEMENT
2. Sumber Inspirasi
Di platform media sosial, TV, maupun koran, anak juga bisa menemukan film dokumenter atau kisah inspiratif. Anda bisa menonton bersama tokoh-tokoh inspiratif tersebut untuk memotivasinya jadi seseorang yang sukses di masa depan.
3. Kembangkan Keterampilan Sosial
Beberapa anak praremaja ada yang memiliki kepribadian introvert dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, media menjadi wadah mereka untuk berinteraksi dengan hal-hal yang disukainya. Sehingga, anak diharapkan tetap bisa mengembangkan kemampuan berkomunikasi meski kepribadiannya cenderung pendiam dan suka menyendiri.
4. Belajar Pengetahuan Umum
Bukan tidak mungkin, lewat media, anak-anak juga akan mencari tahu informasi terkini terkait situasi politik, sosial, dan kebudayaan. Hal ini akan membantu memperkaya isu-isu pengetahuan umum dan mendorong dirinya jadi kritis.
ADVERTISEMENT
5. Akses ke Kesehatan
Media juga kerap memberikan informasi tentang kesehatan, baik fisik dan mental. Sebab, pada umur-umur praremaja dan remaja, anak cenderung bisa mengalami berbagai masalah kesehatan. Mulai dari depresi, obesitas, dan lainnya. Lewat media sosial, mereka bisa terbantu untuk menentukan pilihan gaya hidup yang lebih sehat dan valid.
6. Kembangkan Identitas Anak
Tak hanya itu, media juga dapat membantu anak mencari tahu identitas dirinya, termasuk terkait minat dan bakat. Orang tua juga perlu mengajak diskusi agar mengarahkan minat bakatnya ke arah yang positif.
Dampak Negatif Media Sosial Bagi Anak Praremaja
Di sisi lain, media juga bisa menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak, seperti:
1. Masalah Tumbuh Kembang dan Kesehatan
ADVERTISEMENT
Media, terutama media sosial, seringkali dikaitkan dengan menurunnya kemampuan akademik, berkurangnya aktivitas fisik dan durasi tidur, serta interaksi tatap muka. Hal ini dapat berujung pada masalah kesehatan, salah satunya obesitas.
2. Citra Tubuh Tidak Realistis
Di sisi lain, media juga bisa menciptakan citra tubuh yang dianggap ideal. Seperti misalnya, anak perempuan yang kurus dan putih seringkali dianggap paling cantik. Sayangnya, ungkapan tersebut bisa menurunkan harga diri anak yang jadi tidak percaya diri dengan kondisi tubuhnya sendiri.
3. Persepsi yang Salah
Media sering menggambarkan orang dewasa yang keren adalah jika mereka merokok, ngebut saat mengendara, dan lainnya. Misalnya seperti terlihat dalam film maupun iklan. Namun, perlu dipahami persepsi tersebut tidak tepat untuk anak usia praremaja.
ADVERTISEMENT
4. Masalah Kesehatan Mental
Anak praremaja juga sedang mencari jati dirinya. Namun sayangnya, beberapa anak justru mendapat intimidasi dan tekanan dari teman sebayanya lewat media. Semua faktor ini bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan mental anak, seperti muncul depresi, cemas, hingga terisolasi.
5. Kemungkinan Perilaku Kekerasan
Dan terakhir, sebuah studi menunjukkan bahwa menonton acara kekerasan di televisi atau video game dapat meningkatkan perilaku kekerasan pada anak. Aksi kekerasan yang dipertontonkan dapat membuat perilaku anak menjadi agresif. Jadi, hati-hati dan tetap awasi penggunaan media oleh anak-anak, ya!