Dampak Sampah Elektronik bagi Ibu Hamil dan Menyusui

10 Agustus 2020 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dampak Sampah Elektronik bagi Ibu Hamil dan Menyusui. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Dampak Sampah Elektronik bagi Ibu Hamil dan Menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anda yang sedang hamil atau tengah menyusui, sudahkah memerhatikan soal sampah elektronik selama ini? Bila ya, coba deh, untuk lebih memerhatikannya.
ADVERTISEMENT
Sampah elektronik atau E-waste merupakan jenis sampah atau limbah yang berasal dari barang-barang elektronik yang ada di rumah, kantor, atau sekitar Anda yang sudah tidak digunakan lagi ataupun rusak. Gadget, komputer, TV kulkas, setrika, mesin cuci, DVD, lampu, dan kabel-kabel yang tak terpakai lagi misalnya.
Sampah jenis ini pada umumnya mengandung bahan yang berbahaya dan beracun, seperti logam berat, hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), polivinil krolida (PVC), dan lain-lain yang dapat merusak kesehatan dan lingkungan sekitar. Untuk itu, sampah jenis ini harus dikelola dengan baik dan terpisah dengan sampah jenis lainnya, Moms.
Ilustrasi barang elektronik yang sudah tidak terpakai di rumah. Foto: Shutter Stock

Risiko Kesehatan yang Mengintai bila Sampah Elektronik Tak Dikelola dengan Benar

Pranandya Wijayanti, ST, External Relation Manager E-waste RJ --sebuah komunitas dengan fokus kepedulian terhadap limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) khususnya elektronik, menuturkan bahwa terdapat beberapa risiko yang akan mengintai masyarakat apabila tak bisa mengelola sampah jenis ini dengan benar. Mulai dari defisit perkembangan saraf, kerusakan pada darah dan sistem kardiovaskular, penyakit pernapasan, masalah kulit, penyakit lambung, hingga perubahan fungsi tiroid.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ibu hamil dan menyusui memiliki risiko terpapar ancaman dari bahaya sampah elektronik ini jika tak dikelola dengan baik. Lantas, hal apa saja yang akan mengintai ibu hamil dan menyusui?
Ilustrasi ibu hamil membersihkan rumah. Foto: Shutter Stock

Dampak Paparan Sampah Elektronik Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Seperti diketahui bahwa bayi di dalam kandungan akan tumbuh dan berkembang secara optimal apabila sang ibu dapat menjaga kesehatannya. Sebab, kesehatan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu hamil. Bagi Anda yang tengah hamil mungkin saja terpapar dengan polusi udara atau zat beracun yang berasal dari sampah elektronik. Beberapa dampak paparan buruk dari sampah elektronik bagi ibu hamil di antaranya: kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, meninggal pada saat proses persalinan, hingga cacat bawaan.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan riset WHO tahun 2017, dampak dari sampah elektronik ini menyebabkan kualitas kelahiran kurang baik. Risetnya menunjukkan populasi yang terpapar e-waste dan yang tidak terpapar e-waste atau normal. Hasilnya, berat badan bayi dan tinggi badannya jauh lebih rendah, adanya kejadian meninggal, cacat bawaan juga sering terjadi akibat racun e-waste," ujar perempuan yang akrab disapa Nandya dalam Seminar Daring AIMI dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia bertema 'Dukung Menyusui untuk Sehatkan Bumi' yang digelar belum lama ini.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Thinkstock
Bagaimana dengan ibu menyusui?
Nandya kembali menjelaskan bahwa ibu menyusui bisa saja menularkannya melalui ASI yang dikonsumsi bayi. Apabila sampah elektronik dicampur dengan sampah jenis lainnya, seiring berjalannya waktu kandungan yang terdapat di dalamnya bisa mencemari air, tanah, atau area sekitar rumah. Sehingga, hal ini dapat mengancam lingkungan maupun makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Jadi, apabila Anda memiliki barang elektronik yang sudah tidak terpakai dan tak bisa mengolahnya, ada baiknya Anda dapat memilih atau memisahkannya dengan sampah rumah tangga lainnya. Sebab, jika dibiarkan saja dapat membahayakan Anda maupun bayi.
Jika Anda merasa bingung untuk mengolahnya, tak usah khawatir, Moms. Karena Anda dapat mengirimkannya ke e-wasteRJ. Ya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya e-wasteRJ merupakan salah satu komunitas yang akan membantu Anda dalam mengatasi sampah elektronik ini.
"Ayo kita cegah ibu menyusui terpapar e-waste dengan cara tadi. Jadi, ibu-ibu di rumah mulai dari sekarang bisa beres-beres, disisihkan, dan dikumpulkan ke e-waste untuk didaur ulang dan diproses lebih lanjut," tuturnya.
Anda dapat menaruh sampah elektronik milik Anda di titik-titik dropbox yang sudah tersedia di 21 titik yang tersebar di 12 kabupaten kota yang mayoritas berada di Pulau Jawa. Untuk informasi lebih lanjut, sila cek Instagram @/ewasterj.
ADVERTISEMENT
******
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!