Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Daun Katuk vs Habbatussauda sebagai ASI Booster, Mana Lebih Ampuh?
19 Agustus 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Agar produksi ASI lancar, ibu menyusui mungkin rela melakukan berbagai cara. Misalnya mengkonsumsi ASI booster dari dari kacang-kacangan, biji-bijian juga tumbuhan tertentu.
ADVERTISEMENT
Dua jenis tumbuhan yang paling sering digunakan sebagai ASI Booster di Indonesia adalah daun katuk dan habbatussauda.
Daun katuk bisa dimasak menjadi sayur bening, jamu, bahkan kini sudah banyak dijual dalam bentuk kapsul. Sementara itu, habbatussauda juga biasanya dikonsumsi ibu menyusui dalam bentuk kapsul.
Namun bila kita membandingkan keampuhan daun katuk dan habbatussauda sebagai ASI booster, mana yang jadi juara?
Kata Dokter soal Daun Katuk dan Habbatussauda sebagai ASI Booster
dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Menyusui mengakui bahwa memang ada beberapa jenis herbal yang bisa tingkatkan produksi ASI. Termasuk daun katuk dan habbatussauda.
Menurutnya, berbagai jenis tumbuhan tersebut dikenal sebagai galaktogog (galactogogue) yang bermanfaat untuk melancarkan ASI selama dikonsumsi sesuai dengan takaran atau dosis. Dengan kata lain, bila ibu mengkonsumsi daun katuk atau habbatussauda dengan takaran yang tepat, maka keduanya bisa membantu tingkatkan produksi ASI Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
"Hanya dosisnya itu tertentu dia, dia akan bekerja kalau dosisnya sekian. Yang biasa dikonsumsi ibu-ibu terkadang kan enggak sebanyak itu. Enggak sampai ke dosis galaktogok," kata dokter yang akrab disapa dr. Wi itu kepada kumparanMOM.
Meski begitu, dokter yang berpraktik di BJ Medical Center ini kembali menuturkan, jika ibu konsumsi habbatussauda atau daun katuk tidak sesuai dosis, hal ini tak masalah. Karena kembali lagi, bila ibu menikmati makanan atau minuman apa pun yang disukainya, seperti daun katuk atau habbatussauda, kemungkinan besar hal ini secara tidak sadar akan terafirmasi ke diri sendiri bahwa ASI akan lancar.
Namun sebaliknya, jika ibu tak suka mengkonsumsi daun katuk, bisa jadi stres atau bahkan menurun produksi ASI-nya.
ADVERTISEMENT
"Makanya kita bilang ya kalau konsumsinya seperti itu ya mungkin sebetulnya bukan efek galaktogoknya, tapi efek plasebonya karena ibunya senang sudah dapat, usaha, minum teh, kapsul misalnya. Jadi lebih tenang dan rileks," ujarnya.
Tetap Susui Bayi Agar Produksi ASI Meningkat
dr. Wi tetap juga menyarankan, apabila ibu ingin mengkonsumsi daun katuk atau habbatussauda harus tetap diseimbangkan dengan pemberian ASI kepada bayi. Hal ini agar produksi ASI juga bekerja secara maksimal.
Ya Moms, pengosongan payudara dengan lebih sering menyusui secara langsung atau bahkan dengan cara memompa ASI dapat memicu produksi ASI.
"Secara medis yang disarankan itu tetap mengoptimalkan pengosongan payudara dengan lebih sering menyusui, skin to skin, pijat laktasi, relaksasi, dan belajar teknik pelekatan atau menyusui dengan benar supaya tak terjadi nyeri puting. Karena nyeri puting bisa mempengaruhi pengosongan payudara," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, apabila Anda merasa berbagai cara untuk melancarkan produksi ASI sudah dilakukan namun tak membuahkan hasil, ada baiknya segera konsultasikan masalah tersebut ke dokter atau konselor laktasi.