Demi Mata yang Sehat, Ingatkan Anak untuk Istirahat saat Diberi Screen Time

11 Mei 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahaya screen time untuk bayi. Foto: Shutterstock/fishgrilll
zoom-in-whitePerbesar
Bahaya screen time untuk bayi. Foto: Shutterstock/fishgrilll
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sadar atau tidak, anak-anak kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan menatap layar, seperti handphone, laptop, maupun televisi. Dan sudah banyak penelitian menunjukkan screen time yang terlalu lama bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak, termasuk kesehatan mata.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman Healthy Children, riset menunjukkan bahwa saat ini anak-anak sudah mulai diperkenalkan pada gadget, seperti smartphone atau tablet, sejak usia enam bulan.
Bahkan, pada usia remaja, penelitian menunjukkan anak-anak bisa menghabiskan waktu hampir 7 jam dalam sehari untuk screen time saja, termasuk bermain video game dan menggunakan media sosial. Jumlah ini tidak termasuk menggunakan gadget saat pembelajaran di sekolah dan mengerjakan PR.
Dan terkadang tidak disadari, kebiasaan tersebut akan menimbulkan beberapa gejala, seperti:
Kelelahan Mata
Otot di sekitar mata bisa menjadi lelah ketika terus-menerus digunakan. Terlalu berkonsentrasi pada layar dalam waktu lama dapat menyebabkan sakit, terutama di area pelipis dan mata. Apalagi, anak-anak yang menggunakan gadget dengan pencahayaan kurang ideal membuat mereka harus menyipitkan mata, dan ini dapat menyebabkan matanya lelah.
ADVERTISEMENT
Penglihatan Kabur
Menatap pada jarak yang sama dalam waktu lama dapat menyebabkan sistem fokus mata jadi 'terkunci' untuk sementara waktu. Kondisi tersebut disebut juga accommodation spasm. Ini dapat membuat penglihatan anak menjadi kabur saat ia mengalihkan pandangannya dari layar.
Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan komputer dan aktivitas dalam ruangan dalam jarak dekat lainnya dapat memicu peningkatan miopia (rabun jauh) di kalangan anak-anak. Meskipun penelitian ini butuh dilakukan lebih lanjut, namun ahli menyarankan anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain di luar agar membantu perkembangan penglihatannya menjadi lebih sehat.
Mata Kering
Screen time yang lama juga bisa membuat seseorang lebih jarang berkedip, karena terlalu fokus pada layar digital mereka. Hal ini dapat membuat mata kering dan iritasi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan komputer atau laptop di meja juga dapat mengganggu mata anak, karena terkadang diposisikan lebih tinggi secara visual. Akibatnya, kelopak mata bagian atas cenderung terbuka lebih lebar, sehingga menyebabkan percepatan penguapan lapisan air mata.

Apa yang Orang Tua Bisa Lakukan untuk Menjaga Kesehatan Mata Anak?

Ilustrasi anak main gadget sambil makan. Foto: Shutter Stock
1. Batasi Screen Time
Pastikan waktu penggunaan gadget sesuai dengan panduan American Academy of Pediatrics: tidak sama sekali pada anak di bawah usia dua tahun, dan tidak lebih dari dua jam pada anak-anak dan remaja.
Dengan mempertimbangkan masalah kesehatan seperti obesitas hingga tidur, AAP merekomendasikan anak tidak tidur dengan perangkat seperti TV, komputer, dan smartphone di kamar mereka. AAP juga mendorong untuk menyetop screen time satu jam sebelum tidur. Penelitian lain juga menunjukkan cahaya biru (blue light) yang dipancarkan layar mungkin dapat membuat anak sulit tidur.
ADVERTISEMENT
2. Beraktivitas Fisik
Ya Moms, jauhkan berbagai gadget selama beberapa jam dalam sehari. Anak-anak berusia enam tahun ke atas disarankan untuk melakukan aktivitas fisik selama 60 menit setiap hari. Bermain aktif juga merupakan latihan terbaik bagi anak-anak kecil, termasuk untuk penglihatan mereka. Yaitu dapat memberi anak-anak kesempatan untuk fokus pada jarak yang berbeda-beda dan membuat mereka mendapat paparan sinar matahari yang alami.
3. Sering Beristirahat
Anak-anak sering kali terlalu asyik selama bermain gadget, sehingga tidak menyadari bahwa mereka mengalami gejala mata tegang. American Optometric Association sendiri merekomendasikan aturan 20/20/20: alihkan pandangan dari layar selama 20 menit, fokus pada objek berjarak minimal 20 kaki (sekitar 6 meter), dan lakukan hal tersebut setidaknya 20 detik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, anak-anak juga sebaiknya menjauhi layar setidaknya 10 menit setiap jamnya. Untuk membantu kebiasaan ini, Anda bisa mengatur waktu dengan stopwatch atau memanfaatkan pengaturan di gadget yang bisa mematikan layar secara berkala.
4. Lebih Sering Berkedip
Penelitian yang diterbitkan The New England Journal of Medicine mengatakan, menatap layar komputer dapat mengurangi separuh kecepatan berkedip dan menyebabkan mata kering. Maka dari itu, dorong anak untuk lebih banyak berkedip saat waktu istirahatnya. Dan bila diperlukan, mintalah dokter untuk meresepkan obat tetes yang dapat melembapkan untuk mengatasi mata kering.
5. Posisi Layar
Pastikan layar komputer atau laptop berada sedikit di bawah ketinggian mata. Sebab, menatap layar dalam posisi yang tidak pas membuat anak akan membuka matanya lebih lebar dan rentan menyebabkan matanya kering.
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli menyarankan penempatan layar perangkat dengan aturan 1/2/10: ponsel idealnya berada pada jarak 1 kaki (sekitar 30 cm), perangkat laptop atau komputer 2 kaki (60 cm), dan kira-kira 10 kaki (3 meter) untuk televisi. Untuk membantu mengurangi kelelahan pada mata, Anda juga dapat menyesuaikan ukuran font pada layar ponselnya.
6. Atur Pencahayaan
Nah Moms, pertimbangkan juga tingkat pencahayaan ruangan saat menggunakan komputer, laptop, dan perangkat sejenisnya. Cobalah untuk memposisikan perangkat yang memungkinkan cahaya dari jendela maupun lampu tidak menyinari langsung layar perangkatnya. Mengurangi brightness juga bisa membantu mata lebih nyaman.
Jika anak merasa penglihatannya kabur, itu bisa jadi menandakan terjadi masalah kesehatan pada matanya. Namun, sebagian anak mungkin tidak menyadari telah mengalami masalah mata, jadi AAP dan American Academy of Ophthalmology merekomendasikan anak-anak rutin kontrol ke dokter mata sejak bayi. Sehingga, bila ditemukan masalah pada pemeriksaan mata rutin bisa segera diberi penanganan.
ADVERTISEMENT