Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Dhea Ananda Alami Pengentalan Darah saat Hamil, Apa Penyebabnya?
1 Juni 2022 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 16 Juni 2022 12:36 WIB
ADVERTISEMENT
Aktris Dhea Ananda tengah hamil anak pertama setelah 12 tahun menanti dengan suaminya, Ariel Nidji. Sebelum hamil, wanita berusia 36 tahun itu sempat mengalami tiga masalah kesuburan yaitu, PCOS, endometriosis dan hidrosalping yang membuatnya sulit untuk hamil.
ADVERTISEMENT
Saat kehamilannya kini semakin membesar, Dhea kembali mengalami masalah kesehatan yakni pengentalan darah. Hal ini diungkapkan Dhea dalam satu unggahan di laman Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.
“Pengentalan darah selama hamil ? Yup that’s me!” kata Dhea dalam keterangannya.
Kondisi pengentalan darah membuat Dhea harus mendapatkan suntikan khusus setiap hari pada trimester pertama kehamilannya. Namun, jumlah suntikan yang diterimanya semakin berkurang seiring perkembangan kehamilan, dari setiap hari menjadi 3 hari sekali pada trimester kedua dan ketiga. Selain itu, Dhea perlu memperhatikan asupan makanannya dengan baik agar kesehatannya bisa terjaga selama hamil.
Lantas, apa yang menjadi penyebab kondisi tersebut?
Penyebab Pengentalan Darah saat Hamil
Pengentalan darah selama kehamilan dikenal dengan kondisi hiperkoagulasi atau trombofilia yang merupakan kondisi alami dan normal bagi kebanyakan ibu hamil. Hal ini dijelaskan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andry, Sp.OG, pada kumparanMOM Rabu (25/5).
ADVERTISEMENT
“Pengentalan darah saat hamil adalah hal yang alami terjadi dalam kehamilan, tetapi memang terdapat risiko terjadinya komplikasi akibat pengentalan darah yang bisa membahayakan ibu dan bayi yang dikandungnya,” jelas dr. Andry.
Kondisi ini secara fisiologis disebabkan oleh perubahan (peningkatan maupun penurunan) beberapa substansi kimia seperti protein dan hormon yang berhubungan dengan proses pembekuan darah (koagulasi). Sebenarnya, pengentalan darah ini terjadi sebagai respons alami tubuh untuk melindungi ibu hamil dari risiko pendarahan saat melahirkan.
Kendati demikian, dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Puri Indah dan Bintaro Jaya itu juga mengatakan, kondisi hiperkoagulasi berpotensi memicu terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah sehingga dapat menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah ibu hamil.
Selain itu, pengentalan darah yang menimbulkan sumbatan saat hamil sering kali tidak bergejala, sehingga sulit bagi ibu hamil untuk mengetahui apakah kondisinya normal atau tidak. Pengentalan darah yang parah bisa mengakibatkan komplikasi yang membahayakan ibu dan bayi di dalam kandungannya.
ADVERTISEMENT
“Komplikasi yang bisa dialami ibu seperti risiko terjadinya trombosis vena dalam (deep vein thrombosis, DVT), emboli paru, bengkak, nyeri, hingga keguguran. Sementara, bayi bisa terlahir prematur, anemia, hingga kematian,” pungkas dr. Andry.
Ya Moms, pengentalan darah memang normal saat hamil, namun kondisi ini bisa berbahaya bila sampai menimbulkan sumbatan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan guna memantau kesehatan diri, serta tumbuh kembang bayi di dalam kandungan.