Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Di Usia 26 Tahun, Kesha Ratuliu Putuskan KB Steril Usai Melahirkan Anak Ke-3
19 April 2025 14:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Kesha Ratuliu dan sang suami, Adhi permana, tengah berbahagia atas kelahiran anak ketiganya, Danish Danendra Putra Permana, pada 15 April 2025. Sebelumnya, wanita kelahiran Jakarta, 5 Juni 1998, itu telah memiliki dua anak, Qwenzy Kalandra (3) dan Aisha Kaluna (1).
ADVERTISEMENT
Sebelum persalinan, Kesha mengunggah sebuah video di akun Instagram-nya, yang berisikan persiapan melahirkan anak ketiganya.
Kesha melahirkan di sebuah RS di Jakarta Selatan lewat operasi caesar. Pesinetron itu beralasan karena dua anak sebelumnya juga dilahirkan secara caesar. Begitu juga jarak kelahiran anak kedua dan ketiga yang berdekatan.
Kondisi inilah yang membuat Kesha bersama dokternya memutuskan untuk menjalani persalinan caesar untuk anak ketiganya. Dokter juga menilai riwayat persalinan Kesha, dan dianggap belum bisa menerapkan metode kelahiran vaginal birth after cesarean (VBAC).
"Jadi lebih aman, sih. Lagian enggak ada bedanya menurut aku melahirkan normal dan caesar sama-sama merasakan pengalaman menjadi seorang ibu," ungkap Kesha, dikutip dari akun @kesharatuliu05.
Kesha Ratuliu Memutuskan KB Steril Setelah Melahirkan Anak ke-3, Apa Alasannya?
Selain itu, ia pun mengungkapkan keinginannya melakukan KB steril setelah kelahiran anak ketiganya. Keputusan ini ditetapkan setelah Kesha dan sang suami berpikir matang-matang setelah berkonsultasi dengan dokter kandungannya, Moms.
ADVERTISEMENT
"KB yang aku pilih setelah melahirkan anak ketiga ini adalah KB steril. Karena KB steril keputusan yang paling tepat untuk aku dan Adhi, karena aku juga sudah konsultasikan dengan dr Sandy, dan memang kata beliau, KB steril adalah keputusan yang paling bijak yang aku ambil sama suami," cerita Kesha.
Kesha mengungkap alasannya karena sudah mencoba jenis KB, namun tidak ada yang cocok bagi dirinya dan suami.
"Karena rahim aku enggak cocok sama KB IUD, makanya aku gagal [di] anak kedua dan ketiga. Padahal, KB IUD adalah KB yang paling tinggi tingkat kegagalannya, paling kecil. Makanya aku memutuskan KB yang lebih aman lagi, yaitu KB steril," tuturnya.
Keponakan Mona Ratuliu yang masih berusia 26 tahun ini menyadari akan banyak pertanyaan terkait keputusannya memiliki melakukan KB steril, di usianya yang masih muda. Kesha beralasan, keputusannya memiliki KB steril bukan masalah usia, tetapi karena ia sudah memiliki tiga anak yang masih berusia kecil. Sehingga, ia dan suami memutuskan ingin lebih fokus merawat ketiga anaknya.
ADVERTISEMENT
"Kenapa, kan masih muda umurnya? Untuk kasus aku mungkin enggak lihat muda tuanya, ya. Enggak lihat umurnya. Tapi lebih ke aku sudah punya tiga anak, concern sama kesehatan aku juga, dan kita fokus juga sama anak-anak kita yang sudah ada," kata Kesha.
Kesha menambahkan, jika kelak ia, suami, dan anak-anaknya ingin memiliki bayi lagi, maka masih banyak jalan yang bisa dilakukan.
"Nanti kalau anak-anaknya sudah besar dan ingin punya anak lagi, masih ada jalannya," tutup Kesha.
Apa Itu KB Steril Seperti yang Dijalani Kesha Ratuliu?
KB steril atau tubektomi merupakan prosedur pemotongan atau penutupan tuba falopi/saluran indung telur yang menghubungkan ovarium ke rahim.
Artinya, sel telur wanita tidak akan dapat bertemu lagi dengan sperma, sehingga pembuahan pun tak dapat terjadi. Nantinya, sel telur akan tetap dikeluarkan dari indung telur seperti biasa, namun akan diserap secara alami ke tubuh.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman National Health Service (NHS) Inggris, KB steril ini lebih dari 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Anda jadi tidak perlu takut lagi untuk hamil saat berhubungan seks dengan suami. Selain itu, metode ini tidak akan memengaruhi kadar hormon dalam tubuh dan Anda pun masih bisa menstruasi.
Meski begitu, tetap ada kelebihan maupun kekurangan dari penggunaan KB steril. Keuntungan menggunakan KB steril adalah dipastikan aman dan tingkat kegagalannya sangat rendah. Selain itu, metode sterilisasi ini juga tidak menimbulkan efek samping seperti metode KB lain, misalnya pil KB, implan atau IUD. Beberapa bukti juga menunjukkan sterilisasi pada wanita dapat sedikit mengurangi risiko kanker ovarium.
Di sisi lain, metode ini pun juga memiliki kekurangan. Karena bersifat permanen, KB steril bukanlah pilihan bagi Anda yang masih ingin memiliki anak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kontrasepsi ini juga tidak cukup melindungi dari risiko infeksi menular seksual, tidak mudah diputar balik, dan risiko saluran tuba gagal disumbat sehingga Anda berisiko subur lagi. Risiko komplikasi sangat kecil terjadi, tetapi Anda juga bisa mengalami infeksi atau pendarahan setelah prosedur laparoskopi.