Digital Parenting: Apa dan Bagaimana Menerapkannya

13 Februari 2018 13:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak akrab dengan perangkat digital
zoom-in-whitePerbesar
Anak akrab dengan perangkat digital
ADVERTISEMENT
Pada era digital saat ini, hampir dari seluruh urusan tak terlepas dari peran teknologi dan informasi. Tak terkecuali, soal pola pengasuhan untuk anak-anak yang mayoritas lahir di era milenial.
ADVERTISEMENT
Adalah digital parenting yang bisa orang tua terapkan, sebab derasnya informasi dan paparan penggunaan gadget yang tidak bisa dibendung, sehingga tidak memungkinkan lagi bila mesti melarang si kecil menggunakan perangkat digital.
Digital parenting merupakan model pola pengasuhan anak yang disesuaikan dengan kebiasaan anak yang begitu akrab dengan perangkat digital. Prinsipnya, menanamkan sikap bijak berperilaku di internet serta tetap menerapkan aturan agar anak tidak sampai kelewat batas.
penggunaan internet pada anak harus terkontrol (Foto: pexels)
zoom-in-whitePerbesar
penggunaan internet pada anak harus terkontrol (Foto: pexels)
Stephen Balkam, Founder sekaligus CEO Family Online Safety Institute mengemukakan strategi digital parenting yang perlu diterapkan orang tua kepada kumparanMom (kumparan.com) dalam diskusi Safer Internet Day, Senin (12/2) di Jakarta Pusat, sebagai berikut:
Perkenalkan digital ke anak sejak dini
Orang tua perlu bersikap tenang dan berpikiran terbuka ketika berbicara dengan anak. Terangkan dengan bahasa sederhana dan lugas saat mengenalkan soal digital yang ada di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Orang tua pembelajar
Orang tua saat ini mayoritas berasal dari generasi milenial (usia 20-35 tahunan) yang sebetulnya tidak asing lagi dengan internet dan perangkat digital. Namun, arus informasi saat ini sudah berkali-kali lipat derasnya. Jadi, orang tua juga mesti memperbaharui pengetahuannya lagi.
Tentu, ada yang cepat beradaptasi atau sebaliknya belum bisa mengejar. Maka, strategi yang tak kalah penting agar bisa menerapkan digital parenting ialah terus belajar. Cobalah juga beragam aplikasi hingga games terbaru jika perlu. Intinya, bekali diri Anda untuk menguasai digital terlebih dahulu sebelum diperkenalkan ke anak.
Fungsi kontrol digital
Dampingi anak saat bermain gadget (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Dampingi anak saat bermain gadget (Foto: Thinkstock)
Ada banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk membantu pengasuhan. Misalnya, Anda jadi bisa mengetahui tips soal pengasuhan anak dari aplikasi atau situs terpercaya serta menahan dampak negatif internet terhadap anak. Di antaranya aplikasi penyaring konten porno, blokir games yang tidak bermanfaat hingga pencegah aneka virus berbahaya dari gadget yang Anda berikan pada anak.
ADVERTISEMENT
Batasi penggunaan gadget
Terapkan aturan penggunaan gadget bagi seluruh anggota keluarga, Moms. Cara ini berguna bagi si kecil, karena ia relatif belum bisa menyaring informasi dengan baik. Misalnya dengan memberi batasan waktu penggunaan gadget. Satu jam dalam sehari, dan tambahan satu jam lagi saat akhir pekan atau libur sekolah. Sehingga Anda jadi bisa mengarahkan hal-hal positif dan negatif yang sebaiknya dia konsumsi atau hindari di dunia digital.
Berteman di media sosial
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial (Foto: Pixabay)
Bila si kecil sudah memiliki akun sosial media, tidak ada salahnya Anda mengikuti dan berteman dengannya. Anda jadi tahu daftar teman-temannya si kecil dan aktivitas yang ia lakukan di sana. Tapi ingat Moms, jangan sampai mencampuri urusan anak ya.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa membantu ia untuk membangun reputasi baiknya di media sosial. Caranya, bimbing anak memanfaatkan sosial media hanya untuk hal positif dan ajak diskusi terkait hal-hal yang biasa berada di sosial media.
Singkatnya, beri ia ruang berekspresi namun tetap sesuai batasan.
Eksplor, share dan rayakan
Dunia digital memang memungkinkan anak untuk mendapat pengetahuan tentang banyak hal, yang mungkin belum pernah ia ketahui sebelumnya. Hindari mengekangnya, melainkan biarkan ia mengeksplor keingintahuannya itu, dan biarkan ia membagikan ceritanya kepada Anda. Wah, si kecil sedang mendapat double manfaat nih! Pertama ia belajar pengetahuan umum, dan kedua ia sedang belajar story telling di hadapan Anda.
Jadi teladan
Anda tentu mengharapkan anak tumbuh menjadi pribadi yang baik. Mulailah dari Anda terlebih dulu, Moms. Misal, dengan hanya menggunakan kalimat dan membagikan cerita Anda di media sosial yang positif. Sehingga saat si kecil membacanya, ia tahu bahwa orang tuanya adalah orang tua yang patut diteladani.
ADVERTISEMENT