Dinkes DKI Jakarta Temukan 99 Kasus Diduga Polio, 46 Sampel Dinyatakan Negatif

19 Mei 2023 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin polio anak. Foto: Gorloff-KV/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin polio anak. Foto: Gorloff-KV/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus polio masih menjadi perhatian khusus di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta, Moms. Terlebih Jakarta berdekatan dengan salah satu provinsi yang menetapkan KLB Polio, yakni Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta, sejak 1 Januari-19 Mei 2023 tercatat ada 99 terduga kasus polio di Ibu Kota. Dari seluruh kasus tersebut diperiksa 46 sampel, dan semuanya negatif.
"Dari 99 terduga, hanya 46 yang masih dalam kriteria pengambilan spesimen tinja, karena jarak dari gejala awal sampai diambil tinja harus maksimal 14 hari. Dan semuanya negatif," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, dr. Ngabila Salama, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/5).
dr. Ngabila menyebut, 99 kasus itu tersebar di seluruh wilayah Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Kasus paling banyak ditemukan di Jakarta Timur dengan jumlah kasus diduga polio 33.
Kemudian Jakarta Barat sebanyak 25 kasus, Jakarta Selatan 18 kasus, Jakarta Utara 17 kasus, Jakarta Pusat 5, dan Kepulauan Seribu 1 kasus.
ADVERTISEMENT
Dia mengingatkan pentingnya mendeteksi kasus polio ini dengan cepat agar penyebarannya bisa lebih ditekan. Selain itu penting juga untuk meningkatkan capaian imunisasi rutin, terutama di daerah padat penduduk dan yang capaian imunisasinya rendah.
"Capaian imunisasi polio di DKI Jakarta sejak 2019 sampai dengan 2022 mencapai target di atas 95 persen kecuali saat pandemi tahun 2020," katanya.
"Prinsip imunisasi adalah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Mari segera lengkapi imunisasi," imbuh dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Tips Cegah Polio pada Anak

I. Lengkapi imunisasi 4x untuk polio tetes saat usia 1,2,3,4 bulan dan 2x untuk polio suntik saat usia 4 dan 9 bulan. Imunisasi gratis di posyandu, puskesmas, layanan imunisasi yang bekerja sama dengan pemerintah. Sertifikat imunisasi anak juga bisa langsung didownload di aplikasi SATUSEHAT.
ADVERTISEMENT
2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan terutama makanan minuman yang dikonsumsi agar tidak tercemar kotoran dan dipastikan sehat dan matang. Cegah buang air besar sembarangan yang akan mencemari lingkungan.
Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada balita di Posyandu?Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/4/2023). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Cegah kecacatan dan kematian dengan:
Deteksi dan obati dini anak usia di bawah 15 tahun dengan gangguan kelemahan tangan dan kaki tiba-tiba dalam 14 hari terakhir tanpa adanya kecelakaan atau disebut dengan lumpuh layu akut.
Kelemahan bisa terjadi pada salah satu anggota tubuh baik tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri. Pada kasus infeksi polio, hanya 2-5 persen yang akan menunjukkan gejala, yang lainnya cenderung tidak bergejala sehingga susah terdiagnosis.
"Jika tidak dideteksi dini anak bergejala tersebut akan mengalami cacat atau lumpuh permanen yang akan mengganggu produktivitasnya. Bahkan kematian akibat kelumpuhan otot pernafasan." kata Ngabila.
ADVERTISEMENT
Segera laporkan ke kader, RT, RW dan puskesmas terdekat untuk diperiksa tinja, dan sebagainya, Moms. Ngabila menyebut, ada 44 puskesmas kecamatan di DKI Jakarta yang buka 24 jam. Dinkes DKI Jakarta juga melakukan sweeping kasus di seluruh RS Jakarta untuk membedah rekam medis per 1 Januari 2023.
Call center 24 jam Dinkes DKI Jakarta terkait kasus: 081388376955. Atau call center penyakit 24 jam di 44 puskesmas kecamatan terdekat dapat dilihat di instagram Dinkes DKI Jakarta.
"Pemerintah tidak akan mengeluarkan uang banyak untuk beli vaksin kecuali dapat melindungi anak dari cacat dan kematian akibat penyakit menular yang berbahaya. Gratis lagi! Dapatkan sertifikat bukti imunisasinya di aplikasi SATUSEHAT, ya!" tuturnya.
Berikut jenis imunisasi program yang gratis dari bayi, anak 2 tahun, anak SD kelas 1,2,5,6, bahkan wanita usia subur 15-39 tahun pada calon pengantin dan ibu hamil:
ADVERTISEMENT