Dinkes Sulsel Selidiki Kasus Bayi yang Diberi Kopi oleh Ibunya

24 Januari 2023 11:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi di samping gelas kopi. Foto: Irina Wilhauk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi di samping gelas kopi. Foto: Irina Wilhauk/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang bayi laki-laki di Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga diberi minum kopi saset oleh ibu kandungnya. Aksi bayi minum kopi itu, diunggah oleh akun Tiktok sang ibu Adinda Yana @Kayess9 dan viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Sang ibu mengaku terpaksa memberikan minuman kopi saset kepada anak bayinya berusia 7 bulan tersebut, lantaran tak mampu untuk membeli susu.
"Bayi minum kopi Good Day kan ada susunya, daripada dikasih susu frisian flag, katanya nda ada susunya," tulisnya dalam video tersebut.
Ia juga menambahkan, selama minum kopi, buang air besar (BAB) sang bayi berkurang.
"Kemarin bayi BAB 10x sehari, alhamdulillah sejak minum susu kopi, sekarang dia BAB 9x sehari," sambungnya.
Namun, aksinya dikecam netizen. Banyak dari dari netizen menyayangkan anak bayi diberi minum susu yang mengandung kafein dan meminta KPAI bertindak.
"Bisa masuk pidana nggak sih kalo kasusnya gini?," tulis akun @arin pada komentar.
"Ini ibunya bercanda kan?!?!? Sehari BAB 9x apa enggak panik bu?!? kenapa malah dikasih kopi Ya Allah😭," kata @Siti Nurshalihah.
ADVERTISEMENT
Terkait video viral bayi diberi kopi saset ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Rosmini, mengaku belum mengetahui hal itu.
"Saya belum tahu ya. Daerah mana?" kata Rosmini kepada kumparan, Senin (23/1).
Rosmini mengatakan perbuatan tersebut tak dibenarkan. Sehingga, ia berjanji akan mencari tahu bayi diberi kopi saset.
"Saya akan koordinasi dengan Dinkes di daerah untuk mencari tahu itu. Terima kasih infonya," tandasnya.

Bahaya Pemberian Kopi pada Bayi

Sementara itu dokter spesialis anak dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, mengingatkan, anak di bawah usia 12 tahun tidak disarankan mengkonsumsi kopi atau minuman yang mengandung kafein. Seperti teh, minuman bersoda, sport drink/minuman energi. Untuk anak remaja, konsumsi kafein juga perlu dibatasi, tidak lebih dari 100 mg per hari atau setara single shot espresso.
ADVERTISEMENT
"Karena ukuran tubuh anak-anak lebih kecil dari tubuh orang dewasa, maka dibutuhkan lebih sedikit kafein agar tidak mengganggu fungsi (tubuh) nya," ujar dr Wiyarni.
Nah Moms, jumlah kopi yang tidak signifikan untuk orang dewasa bisa membuat anak kecil kewalahan. Terlalu banyak kafein bisa memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah, berkontribusi pada refluks asam lambung, menyebabkan kecemasan dan gangguan tidur pada anak-anak. Bahkan dalam dosis tinggi, kafein bisa berbahaya buat anak, lho.
"Dalam kopi, ada zat kafein yang bisa bikin bayi gelisah, sulit istirahat, dan jantung berdebar. Belum lagi efek diuretik (sering BAK) yang rawan jadi dehidrasi," kata dr Wiyarni.
Di sisi lain, dr Wiyarni menegaskan, mitos kopi dapat mencegah kejang pada bayi juga belum ada bukti ilmiahnya. Sehingga jika ada saran semacam itu, lebih baik diabaikan ya, Moms.
ADVERTISEMENT
"Selagi masih banyak hal bermanfaat yang belum kita berikan untuk anak, mengapa kita justru kasih mereka hal-hal yang enggak jelas faedahnya bahkan berbahaya?" tutur dokter yang juga konsultan laktasi ini.