Dokter: Anak-anak Berisiko Tinggi Mengalami DBD Berat

28 April 2025 12:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk, Jumat (26/4/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk, Jumat (26/4/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia, terutama bagi anak-anak. Sebab anak-anak lebih rentan terkena DBD dan risikonya pun lebih berat.
ADVERTISEMENT
“Anak-anak memiliki risiko tertinggi mengalami DBD berat dan kematian. Tingkat kematian anak pada kelompok usia 5-14 tahun mencapai 40%," kata Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis KSM/Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin –Bandung, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp. A(K), dalam keterangan tertulis dari My Baby.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini agar anak terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, pembawa virus dengue. Lantas, apa yang harus dilakukan?

Tips Cegah Anak Tertular DBD

Anak dikerubungi nyamuk. Foto: Shutter Stock
Terapkan 3M
Cagah DBD dengan melakukan 3M seminggu sekali adalah cara efektif untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Langkah 3M ini dapat dilakukan dengan cara Menguras (bak mandi, ember, kolam, penampung air), Menutup (lubang yang berpotensi menjadi genangan air), dan Mendaur ulang (sampah botol dan plastik).
ADVERTISEMENT
Untuk lingkungan dalam rumah jangan lupa juga menjaga kebersihan rumah dengan cara jangan menumpuk sampah di dalam rumah dan jangan lupa tempat sampah selalu dibersihkan secara rutin. Jangan menumpuk pakaian yang sudah dipakai dengan menggantung terlalu lama, sebaiknya diletakkan dalam wadah tertutup atau langsung dicuci.
Untuk lingkungan di luar rumah, beberapa cara efektif yang dapat dilakukan misalnya antara lain menanam tanaman anti nyamuk seperti lavender, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan menaburkan bubuk larvasida pada tempat-tempat yang memungkinkan menjadi penampungan air.
Hindari gigitan nyamuk
Melindungi diri dari gigitan nyamuk aedes aegypti merupakan faktor penting untuk mencegah DBD pada anak. Ahli Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof dr Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, menyarankan agar saat tidur siang anak-anak sebaiknya menggunakan kelambu.
ADVERTISEMENT
"Selain itu juga menggunakan minyak telon karena selain berfungsi untuk menghangatkan tubuh, minyak telon terbukti bisa mengusir nyamuk," katanya.
Tingkatkan imunitas anak
Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna menjadi salah satu faktor utama anak mudah terserang DBD. Meningkatkan imunitas pada anak dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, berolahraga, istirahat atau tidur cukup, dan vaksinasi.
Pakai pakaian tertutup
Memakai pakaian panjang pada anak-anak adalah salah satu cara efektif untuk mencegah gigitan nyamuk dan mengurangi risiko terkena DBD. Pakaian lengan panjang dan celana panjang dapat menutup kulit yang rentan terhadap gigitan nyamuk, terutama saat berada di luar rumah atau di daerah yang banyak nyamuk.
ADVERTISEMENT