Dokter Anak: Tak Ada Imunisasi Hangus, Segera Lengkapi dan Tidak Perlu Diulang

8 Mei 2023 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi imunisasi pada anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imunisasi pada anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Cakupan imunisasi anak di Indonesia pada tahun 2022 mengalami peningkatan, setelah dua tahun sebelumnya mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. Ya Moms, jika pada 2020-2021 cakupan imunisasi berada di angka 84 persen, kabar baiknya di akhir tahun 2022 angkanya meningkat menjadi 94,3 persen!
ADVERTISEMENT
Dalam mengejar cakupan imunisasi yang sempat menurun, salah satu langkah Kemenkes adalah melakukan imunisasi kejar. Jadi, dalam satu kali periode penyuntikan, petugas kesehatan bisa memberikan dua bahkan tiga jenis vaksin berbeda, atau yang disebut juga imunisasi ganda.
"Bagaimana cara kejarnya? Secara individu kita harus melakukan efektivitas waktu imunisasi dengan imunisasi ganda," tutur Dokter Spesialis Anak Subspesialis Neonatalogi RSAB Harapan Kita, Dr. dr. Toto Wisnu Hendrarto, Sp.A(K), di Kantor Kemenkes, Minggu (7/5).
Jadi Moms, bila ada imunisasi yang sempat tertunda, dan ingin digabung dengan imunisasi selanjutnya itu bisa-bisa saja, kok! Sebab, menurut Dr. Toto, prinsip pemberian imunisasi ganda ini agar sistem imun dapat membentuk sel memori dan antibodi, dengan harapan bisa terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
ADVERTISEMENT
Jadi, selama anak mendapatkan haknya untuk diimunisasi, dia akan terlindungi dalam jangka waktu yang panjang. Dan tenang saja, imunisasi anak tidak akan hangus sekalipun si kecil telat melakukannya.
Ilustrasi anak imunisasi. Foto: Shutter Stock
"Prinsipnya jangan berpikir imunisasi bisa hangus, tidak ada. Imunisasi tidak pernah hangus karena ada sel memori. Jadi lengkapi aja enggak usah diulang dari awal. Ditingkatkan kekebalan invidu lewat pembentukan sel memori dan antibodi, kejar cakupan, lengkapi untuk kekebalan populasi," tegas dia.

Bagaimana Cara Kerja Imunisasi Ganda?

Jadi, suntikan berbeda bisa dilakukan pada bagian kiri dan kanan paha atau satu bagian saja. Namun, perlu dipastikan ada jarak suntik minimal 2,5 cm.
"Karena kita harus tahu reaksi lokal masing-masing vaksin. Makanya, bisa diberikan yang rasa [efek sampingnya] ringan duluan, baru yang beri rasa nyeri belakangan," ungkap Dr. Toto.
ADVERTISEMENT
Dan pastikan juga posisi bayi atau anak yang akan disuntik harus dalam keadaan nyaman ya, Moms.
Bila khawatir tentang efek samping karena vaksin yang disuntikkan lebih dari satu, maka Anda bisa bernapas lega. Ya Moms, suntikan ganda bukan berarti efek sampingnya juga akan lebih banyak.
Justru, antibodi yang masuk ke dalam tubuh akan beraksi bersama-sama. Bayi atau anak pun mungkin tidak akan teringat pada rasa sakit dari suntikan-suntikan sebelumnya. Begitu juga reaksi lokal pasca-suntikan ganda pun tidak jauh berbeda dengan suntikan terpisah.