news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Dokter: Gondongan Bisa Picu Komplikasi hingga Kemandulan

11 Maret 2025 12:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, SpA, dalam acara diskusi media "Cegah Penyakit Menular di Momen Libur Lebaran" yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, SpA, dalam acara diskusi media "Cegah Penyakit Menular di Momen Libur Lebaran" yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
ADVERTISEMENT
Di balik momen kehangatan saat Lebaran, ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama penyakit menular seperti gondongan. Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, SpA, menyebut salah satu penyakit menular yang paling sering menginfeksi ialah gondongan.
ADVERTISEMENT
"Orang yang terinfeksi gondongan umumnya membutuhkan waktu 2-4 minggu untuk menunjukkan gejala. Adapun, sebelum adanya gejala, virus bahkan ini sudah bisa menular ke orang lain melalui droplet," jelas dr. Denta dalam acara diskusi media "Cegah Penyakit Menular di Momen Libur Lebaran" yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (10/3).

Gejala Penyakit Gondongan

Penyakit yang disebabkan virus Paramyxovirus ini kerap melonjak saat musim mudik tiba. Pada beberapa kasus, penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Namun, pada kasus lainnya orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami beberapa gejala. Gejala-gejala ini muncul karena virus tersebut menginfeksi kelenjar ludah sehingga membuatnya membengkak. Beberapa gejalanya yakni:
Ilustrasi anak mengalami gondongan. Foto: soratchaphon phinasphai/Shutterstock
-Bengkak di daerah dagu
-Demam
-Sakit kepala
-Nyeri otot
ADVERTISEMENT
-Kelelahan
-Tidak nafsu makan
-Pipi bengkak
-Rahang bengkak
Gondongan dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Di sisi lain, orang dewasa lebih berisiko terinfeksi virus dan gejala yang muncul bisa lebih parah. Peluang seseorang terinfeksi gondongan menjadi lebih besar apabila mereka sering bepergian ke daerah yang masih banyak kasus gondongan.
Ilustrasi anak mengalami gondongan. Foto: TinnaPong/Shutterstock
Penyakit ini dapat menyebar sebelum kelenjar bengkak muncul dan sampai 5 hari sesudahnya. Virus penyebab gondongan dapat menyebar melalui batuk dan bersin dari orang yang sedang mengalami gondongan. Penularan juga dapat terjadi dari berbagai barang seperti peralatan makan dan menyentuh benda yang terkontaminasi

Komplikasi Penyakit Gondongan

Orang yang terinfeksi gondongan harus mendapat penanganan cepat. Sebab, orang yang terkena gondongan bisa mengalami komplikasi dan efeknya seumur hidup. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti meningitis, tuli, peradangan otak, dan peradangan testis pada laki-laki serta peradangan ovarium atau payudara pada perempuan.
ADVERTISEMENT
"Apabila tidak ditangani sampai terjadi peradangan di testis, bisa menyebabkan kemandulan karena akan mengganggu kualitas sperma. Selain itu, jika sampai tuli juga akan bersifat permanen karena "kabel" yang menghubungkan gendang telinga dengan otak menjadi rusak," kata dr. Denta.

Lantas, Bagaimana Mencegah Gondongan?

Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, SpA, dalam acara diskusi media "Cegah Penyakit Menular di Momen Libur Lebaran" yang diselenggarakan oleh MSD Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Hal utama yang bisa memperkecil peluang sakit gondongan yakni dengan melakukan vaksinasi MMR. Vaksinasi MMR pada anak bisa dimulai pada usia 9 bulan dan kemudian diberi booster pada usia 15 dan 16 bulan. Kemudian booster dapat kembali diberikan saat anak berusia 5-6 tahun.
Bagi seseorang yang belum pernah mendapat vaksin ini ketika masih kecil, bisa melakukan vaksinasi mulai dari usia 19 tahun. Vaksin MMR dewasa diberikan sebanyak 2 dosis dengan jeda 28 hari.
ADVERTISEMENT
Orang yang melakukan vaksinasi MMR ini memperkecil peluang terkena penyakit campak, gondongan, dan cacar air hingga 95%.
"Vaksinasi penting tapi juga tidak cukup. Tetap harus melakukan pencegahan yang lain, seperti rajin mencuci tangan, social distancing, pakai masker jika perlu, dan perilaku hidup bersih dan sehat," ungkap dr. Denta.