Dokter Ingatkan Dampak Kebiasaan Suapi Anak Sambil Digendong

11 Agustus 2023 12:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyuapi anak balita Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyuapi anak balita Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Makanan dengan gizi seimbang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat setiap harinya. Sayangnya, tidak semua anak bisa menikmati makanannya dengan mudah. Ada saja tingkahnya dari yang ingin sambil digendong, bermain, menonton TV, bahkan makan sambil jalan-jalan.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang tua mungkin menuruti kemauan anaknya untuk makan sambil digendong agar ia tetap mendapatkan asupan cukup. Padahal, ini sebenarnya termasuk kebiasaan buruk yang tidak disarankan lho, Moms.
Lantas, apa sih dampaknya jika sering menyuapi anak makan sambil digendong?

Dampak Menyuapi Anak Makan Sambil Digendong

Ilustrasi anak makan es krim. Foto: Shutterstock
Sebaiknya orang tua mematuhi feeding rules bahwa saat makan anak benar-benar harus menikmati apa yang dikonsumsi. Artinya, aktivitas ini tidak boleh disambi dengan kegiatan lain seperti digendong, jalan-jalan, menonton, atau bermain. Hal ini dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi, dr. dr. Aisya Fikritama, Sp.A.
“Jadi enggak boleh, sebaiknya ya tidak disambi-sambi jalan-jalan, tidak disambi main-main ataupun digendong. Kalau misalnya anak sering dibiasakan dari awal untuk nyambi-nyambi ya itu pastinya akan terbentuk satu kebiasaan buruk dan ini akan menjadi masalah ke depannya,” jelas dr. Aisya saat dihubungi kumparanMOM (10/8).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kebiasaan ini juga bisa menimbulkan risiko lain, seperti tersedak, muntah, ataupun anak mengemut makanannya. Alhasil, si kecil bukan mendapatkan nutrisi cukup, justru malah mengalami kekurangan asupan karena ia tidak fokus pada aktivitas makannya.

Situasi Makan yang Ideal untuk Anak

Ilustrasi anak makan buah-buahan. Foto: Shutterstock
Sangat penting bagi orang tua untuk mengajari anak agar menghargai makanan dan kegiatan makan itu sendiri. Oleh karenanya, kebiasaan makan yang baik perlu dibentuk sejak dini, bahkan sejak masa MPASI di usia enam bulan. Ini bisa dimulai dengan memberikan pengalaman makan yang nyaman dan menyenangkan bagi si kecil.
“Nah, kalau misalnya dari kecil, anak itu sejak mulai MPASI 6 bulan udah memulai makanan padat pertamanya dan sudah dibiasakan duduk di highchair, nantinya mungkin dia tidak akan menolak duduk di highchair saat diajak makan dan ini kebiasaannya akan terus dibawa gitu,” tutur dr. Aisya.
ADVERTISEMENT
Jika memungkinkan, aktivitas makan dilakukan bersama keluarga di meja makan bersama ayah, ibu, dan saudaranya. Kemudian, sajikan makanan yang paling disukai anak dan perlahan hidangkan menu yang lebih bervariasi untuk menarik minat si kecil. Aktivitas makan juga bisa jadi menyenangkan jika dilakukan sambil bercerita atau membiarkan anak bereksplorasi dengan alat makannya.
“Berikan sendok dan biarkan juga ia mencoba makanan sendiri. Coba nyuapin sambil cerita, sambil dongeng, nyanyi, muter-muter sendok, seakan-akan itu adalah pesawat terbang yang ingin masuk ke mulutnya. Intinya lakukan sekreatif mungkin dan coba beberapa cara bergantian setiap harinya,” pungkas dr. Aisya.