news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Dokter Ingatkan Pakai Earphone Maksimal 1 Jam dengan Volume Maksimal 60 Persen!

7 Maret 2025 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memakai earphone. Foto: Melly Meiliani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memakai earphone. Foto: Melly Meiliani/kumparan
ADVERTISEMENT
Moms, apakah Anda atau anggota keluarga yang lain adalah pengguna aktif earphone? Jika ya, biasanya berapa lama durasi pemakaian earphone setiap harinya?
ADVERTISEMENT
Nah, ternyata pakai earphone tidak dianjurkan terlalu lama demi menjaga kesehatan telinga, lho.
"Rumusnya 60-60 yaitu volumenya 60 persen dalam waktu 60 menit sehari. Karena kalau terjadi lebih dari itu akan mengakibatkan gangguan pendengaran," kata Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan – kepala dan leher (THT KL) dr. Raden Mohamad Krisna Wicaksono Barata, Sp. THT KL, dikutip dari Antara.

Alasan Earphone Tidak Boleh Dipakai Terlalu Lama

Ilustrasi anak main gadget. Foto: Shutter Stock
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono itu menjelaskan paparan suara dengan volume tinggi dalam durasi yang lama dapat mengganggu pembuluh darah ke arah koklea sehingga berisiko menyebabkan kerusakan dari sel-sel rambut di telinga bagian dalam.
"Apabila terlalu keras kan jadi tekanannya tinggi. Jadi seperti terjadi ruptur gendang telinga atau gendang telinganya robek," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Krisna menganjurkan pengguna earphone mengistirahatkan telinganya setelah melewati waktu pemakaian maksimal. Dia juga merekomendasikan untuk menjalani "hari tenang" atau hari tanpa pemakaian earphone.
Ia menyebutkan sejumlah gejala dari gangguan pendengaran antara lain suara terdengar lebih pelan, telinga berdenging apabila mendengar suara keras, sulit mendengar kata dengan huruf konsonan.
"Kemudian juga jadi salah tangkap. Jadi kalau ada yang bicara jadi tidak nyambung, jadi salah tangkap gitu. Kemudian juga mengulang kata, yang kita ajak bicara dia suruh mengulang lagi kata-katanya," imbuh dia.
Krisna menganjurkan untuk segera periksa ke dokter spesialis THT apabila merasakan gejala-gejala tersebut.
"Jadi di rumah sakit sekarang sudah tersedia audiometri untuk memeriksa pendengaran. Karena dengan audiometri itu nanti terjadi screening pendengaran. Jadi screening pendengaran itu memang lebih dini lebih baik," kata Krisna.
ADVERTISEMENT