Dokter: Mengasuh Anak di Era Sekarang Lebih Sulit Dibanding 10-20 Tahun Lalu

24 Juni 2025 18:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Dokter: Mengasuh Anak di Era Sekarang Lebih Sulit Dibanding 10-20 Tahun Lalu
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, mengungkapkan bahwa tantangan dalam mengasuh anak di masa kini jauh lebih kompleks dibandingkan 10–20 tahun lalu.
kumparanMOM
Dokter: Mengasuh Anak di Era Sekarang Lebih Sulit Dibanding 10-20 Tahun Lalu. Foto: maroke/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Dokter: Mengasuh Anak di Era Sekarang Lebih Sulit Dibanding 10-20 Tahun Lalu. Foto: maroke/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Banyak yang beranggapan, membesarkan anak di era sekarang jauh lebih mudah dibanding zaman dahulu, karena akses informasi dan ilmu pengetahuan yang jauh lebih mudah. Ya, orang tua di zaman sekarang bisa mendapatkan banyak ilmu parenting dan kesehatan secara gratis dari berbagai sumber. Tapi, sayangnya akses ini tidak merata diterima semua ibu.
ADVERTISEMENT
Di sebagian kalangan, banyak orang tua yang kurang teredukasi, dan mengalami keterbatasan finansial. Selain itu, kondisi lingkungan yang terus mengalami perubahan, juga mempengaruhi kesehatan masyarakat. Bahkan menurut Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, tantangan dalam menjalankan peran sebagai orang tua saat ini jauh lebih besar dibandingkan 10-20 tahun lalu.
“Penelitian terbaru bilang bahwa sekarang itu malah lebih susah dibanding 10-20 tahun lalu ketika seorang ibu melakukan fungsi parenting,” ujar dr. Ray dalam acara Press Launch Susu Formula Cair Bebelac, di Jakarta Selatan, Kamis (19/6).
Ilustrasi makanan yang mengandung nutrisi makro dan mikro. Foto: Shutterstock

Lantas, Apa Tantangan Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak?

Dokter Ray menjelaskan, salah satu tantangan utamanya adalah status ekonomi keluarga yang rendah. Selain itu, banyak juga orang tua yang kurang teredukasi.
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, edukasi kini menjadi aspek yang sangat krusial. Namun, yang dimaksud edukasi bukan sekadar literasi gizi, melainkan pengetahuan praktis tentang bagaimana menciptakan suasana makan yang menyenangkan bagi anak. Hal ini penting agar anak tidak hanya makan, tapi juga menikmati proses makan sebagai bagian dari pola hidup sehat.
“Kemudian juga ada sanitasi, ada keterbatasan akses layanan, tempat tinggal terhadap akses nutrisi yang juga jauh. Dan yang paling penting, ternyata keterbatasan akses memperoleh makanan yang bervariasi. Ini butuh inovasi,” tutur dr. Ray.
Narasumber dalam acara Press Launch Susu Formula Cair Bebelac, di Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Selain itu, dr. Ray juga menekankan anak di atas usia satu tahun idealnya sudah mulai mengonsumsi makanan keluarga. Namun, pada kenyataannya, belum semua keluarga mampu menyajikan makanan dengan menu lengkap dan bergizi setiap hari.
ADVERTISEMENT
Nah, dalam kondisi ini, menurut dr. Ray, susu bisa jadi pelengkap gizi yang praktis. Susu tidak hanya menjadi sumber protein hewani, tetapi juga kaya akan zat gizi mikro yang telah difortifikasi. Seperti zat besi, zinc, vitamin A, dan Vitamin D yang sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
Oleh karena itu, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi orang tua masa kini, penting untuk mengedepankan edukasi yang menyeluruh. Seperti memastikan pemenuhan gizi yang cukup dan bervariasi, serta memanfaatkan peran penting susu sebagai pelengkap nutrisi anak, demi mendukung tumbuh kembang optimal si kecil, Moms.