Dokter: Polusi Nempel di Kulit Bayi Sebabkan Daya Tahan Tubuh Menurun

30 Juli 2024 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Press Conference launching Cessa Personal Care di Kota Kasablanka. Foto: Nabila Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Press Conference launching Cessa Personal Care di Kota Kasablanka. Foto: Nabila Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Kulit bayi baru lahir masih sangat tipis. Sehingga, sebagai orang tua, kita perlu memastikan kesehatan kulit si kecil terjaga agar tidak menimbulkan masalah. Salah satunya hindari paparan asap, polusi, dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, selain perlu lebih cermat memilih produk skincare untuk bayi, Anda juga perlu memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya. Jangan sampai, ia malah terkena penyakit karena kulit yang tidak dibersihkan dengan baik atau tinggal pada lingkungan yang membuatnya jadi rentan terhadap masalah kesehatan.
"Sebelum usia 1 tahun, kulit bayi masih tipis, gampang kering dan alergi. Tapi ternyata, polusi bisa nempel juga ke kulit," ucap Dokter Spesialis Anak, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, dalam acara Cessa Family Land di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut dr. Dimple, polusi tidak hanya berpengaruh pada masalah kesehatan seperti batuk, pilek, hingga gangguan pernapasan. Tetapi, polusi juga bisa mengganggu skin barrier si kecil, yang membuat anak rentan mengalami penurunan daya tahan tubuh, lho!
Ilustrasi lotion untuk kulit bayi Foto: Shutterstock
"Di kulit kita banyak bakteri bagus untuk daya tahan tubuh. Tapi, ketika polusi nempel [di kulit], daya tahan tubuh berkurang, yang membuat bakteri yang tadinya baik jadi jahat, itu dari radikal bebas. Di negara-negara berpolusi tinggi, anak-anaknya banyak yang alergi. Jadi hubungannya sangat erat, polusi bukan hanya batuk pilek aja, tapi juga ganggu skin barrier kita," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Begitu juga harus waspadai paparan asap rokok, yang juga dapat menempel pada kulit bayi. Sehingga, harus jadi peringatan bagi anggota keluarga Anda yang masih suka merokok, jangan sampai melakukannya di dekat anak-anak. Sebab, paparan asap rokok tidak hanya dapat menempel pada baju, namun juga bisa ke kulit bayi.
"Asap rokok bisa menempel di rambut anak, di kulit, terus setelah itu kita gendong, itu sama aja radikal bebasnya jadi tertransfer ke kulitnya si kecil. Itu juga bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit, bisa jadi iritasi," tutur dr. Dimple.
Masalah polusi juga menjadi kekhawatiran bagi selebriti Nagita Slavina. Ibu dari tiga anak itu mengungkapkan anak pertamanya, Rafathar Malik Ahmad, baru-baru ini ketahuan memiliki alergi.
ADVERTISEMENT
"Ternyata makin ke sini, polusi jadi parah. Dan aku baru tahu anakku yang pertama, baru keluar ternyata alerginya, dia alergi udang, jadi bikin biduran. Padahal, sebelumnya makan udang enggak apa-apa," cerita Nagita.

Lebih Selektif Pilih Produk Skincare Bayi dan Anak

Press Conference launching Cessa Personal Care di Kota Kasablanka. Foto: Nabila Fatiara/kumparan
Belajar dari pengalaman masalah kulit yang dialami anak-anaknya, Nagita pun kini jadi lebih selektif lagi dalam memilih produk skincare yang diformulasikan khusus untuk anak. Ia pun mengaku tidak ingin bergantung pada obat-obatan untuk menyelesaikan masalah kulit pada anaknya, tetapi berusaha mencari skincare berbahan alami yang lebih aman, Moms.
"Dulu kan essential oil mahal dan ke bayi enggak bisa langsung. Apalagi pas anak mau tidur, enggak enak. Dan kehadiran essential oil sekarang kita jadi terbantu. Dikit-dikit obat kan takut. Jadi, yuk sekarang main HP jangan buat cari gosip aja, tapi juga cari [skincare dengan] ingredients yang bagus untuk anak," ujar Nagita.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan oleh dr. Dimple. Orang tua disarankan lebih sering memahami kandungan pada skincare di produk-produk anak. Sebab, kulit bayi baru lahir khususnya, ketebalan kulitnya hanya 1/3 orang dewasa. Sehingga, tidak boleh sembarangan skincare diaplikasikan pada kulit si kecil, yang nantinya akan terserap masuk ke dalam darah. Maka dari itu, ia merekomendasikan memilih produk yang tidak mengandung bahan kimia berlebih dan utamakan berbahan alami.
"Budayakan membaca isinya apa, dan sesuaikan dengan anak kita. Bahan natural itu seakan-akan adalah makanan, jadi jangan pernah anggap kulit itu tertutup, karena sebenarnya itu pori-pori semua," tegas dia.
"Bayangkan kulit jadi lebih rentan terhadap debu dan polusi, kita perlu jaga skin barrier kulit mandi. Misalnya, keseringan mandi kulit jadi kering. Makanya, gunakan produk yang bisa dioleskan. Dan jangan lupa bagian leher," tutup dr. Dimple.
ADVERTISEMENT