Dongeng Anak Islami: Doa Semut Minta Hujan dan Nabi Sulaiman

9 Oktober 2020 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seringkah Anda membacakan dongeng untuk anak? Dongeng anak bisa memberi beragam manfaat untuk tumbuh kembang si kecil, lho. Mulai dari meningkatkan daya imajinasi anak, sarana untuk menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan, merangsang minat baca si kecil, hingga dapat meningkatkan bonding dengan orang tua. Tak hanya dongeng 'biasa', Anda juga bisa memilih dongeng anak Islami.
ADVERTISEMENT
Artinya, selain pesan moral, si kecil juga dapat belajar secara perlahan tentang agama Islam. Asyik, kan?
Yuk simak, dongeng berjudul 'Doa Semut Minta Hujan dan Nabi Sulaiman' yang kumparanMOM siapkan kali ini. Seperti apa ceritanya?
Ilustrasi semut minta hujan. Foto: Shutter Stock

Doa Semut Minta Hujan dan Nabi Sulaiman

Pada suatu ketika, pernah terjadi kelaparan besar di Palestina --tepatnya pada masa Nabi Sulaiman AS. Saat itu juga, Nabi Sulaiman pun berjalan bersama para pengikutnya dan pergi ke tempat terbuka di gurun untuk berdoa agar hujan turun.
Tiba-tiba, datanglah seekor semut menghampirinya dan ikut berdoa mengangkat tangannya ke atas. Semut berkata, "Ya Allah, Kami hanyalah makhluk-Mu yang sangat kecil di antara semuanya. Kami tidak bisa hidup tanpa kasih karunia-Mu. Tolong berikan kami rezeki-Mu dan jangan menghukum kami karena dosa manusia. Tolong turunkan hujan sehingga pohon bisa tumbuh, pertanian menjadi hijau, dan biji-bijian tersedia. Dan kami pun memiliki makanan untuk dimakan."
ADVERTISEMENT
Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang --termasuk semut, memberi tahu orang-orang di sekitarnya. Ia meminta agar semua kembali pulang karena menurutnya doa semut sudah cukup. Tak berselang lama, turun hujan lebat dan semua lahan menjadi hijau!
Semut merupakan makhluk yang cerdas. Kesehariannya, ia mengumpulkan dan menyimpan makanan di dalam lubang. Ia tahu bahwa selama bulan-bulan basah dan dingin, dirinya tak bisa keluar mencari makan. Lubang di bawah tanah yang dibuat dengan sangat hati-hati dan ditutup dengan pelindung agar air hujan tak masuk. Selain itu, semut adalah makhluk yang senang membantu sesamanya. Mereka senang bergotong-royong dalam hal apa pun.
Ilustrasi semut minta hujan. Foto: Shutter Stock
Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman bepergian bersama dengan manusia, jin, dan burung, mereka mencapai lembah semut! Kepala semut pun melihatnya dan memperingatkan semua semut untuk masuk ke lubang mereka agar tidak diinjak-injak dan dihancurkan tanpa disadari oleh manusia dan jin yang mendekat.
ADVERTISEMENT
Nabi Sulaiman pun tersenyum mendengar peringatan yang diucap oleh kepala semut itu. Ia meminta para sahabatnya untuk menunggu sampai semut masuk ke dalam lubang mereka. "Tidak ada dari kita yang menyakiti semut saat melewati tanah mereka," katanya.
Kepala semut pun berterima kasih kepada Nabi Sulaiman karena semut-semut lainnya dapat aman masuk ke dalam rumahnya. Nabi Sulaiman juga ucapkan rasa terima kasihnya karena beberapa waktu lalu semut sudah turut berdoa agar diturunkan hujan sehingga mereka bisa makan.
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock

Pesan Moral Dongeng Doa Semut Minta Hujan dan Nabi Sulaiman

Dari dongeng anak Islami di atas, salah satu pesan moral yang dapat dipetik adalah sebagai umat muslim, kita harus saling menolong dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kemudian, anak juga tak boleh memandang remeh orang lain. Karena mungkin saja doa merekalah yang paling mulia di mata Allah. Surat An-Naml ayat 19 pun menjelaskan hal tersebut. Berikut bunyinya:
ADVERTISEMENT
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
(Fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn).
Artinya: "Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: 'Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada orang tuaku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."
Nah, selamat membacakannya untuk si kecil, Moms! Semoga ia menyukai dongeng anak Islami ini, ya.
ADVERTISEMENT