Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mendongeng juga dapat meningkatkan bonding antara Anda dengan anak, meningkatkan daya imajinasi si kecil, minat baca, hingga meningkatkan keterampilan bahasanya. Jadi, apakah Anda sudah siapkan dongeng yang akan dibacakan nanti malam untuknya? Bila belum, Anda bisa memilih dongeng anak Islami, Moms.
Sama halnya dengan dongeng lainnya, dongeng anak Islami tentu memiliki pesan moral yang dapat diambil si kecil. Namun bedanya, dongeng anak Islami ini juga memberikan pelajaran kepada anak tentang agama Islam. Salah satunya dongeng berjudul 'Kisah Pria Terpelajar dan Anjing yang Kelaparan' berikut yang sudah kumparanMOM siapkan. Seperti apa ceritanya?
Dongeng Anak Islami: Kisah Pria Terpelajar dan Anjing yang Kelaparan
Pada suatu hari di Isfahan --salah satu kota yang begitu indah di Iran, hiduplah seorang pria terpelajar yang sangat hebat. Dibalik kehebatannya itu, rupanya ia hidup miskin. Muhammad Baqar namanya. Karena dia tinggal di Isfahan, dia pun dikenal sebagai Mohammad Baqar-e-Isphahani yang artinya Muhammad Baqar dari Kota Isfahan.
ADVERTISEMENT
Karena hidup miskin, Mohammad Baqar-e-Isphahani tak mampu membeli makanan yang enak. Ya, dia tak punya cukup uang untuk membeli makanan enak seperti yang dimakan orang kaya. Selama bertahun-tahun, dia pun hidup dengan makanan sederhana.
Namun suatu ketika, dia merasa ingin sekali makan hati ayam. Selain enak, hati ayam juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Untuk itu, Mohammad Baqar-e-Isphahani mulai menabung setiap hari dari penghasilannya yang kecil. Hingga pada akhirnya, dia pun bisa membeli hati ayam demi memuaskan keinginannya. Mohammad Baqar-e-Isphahani sangat senang sekali! Ia pun segera bergegas pergi ke pasar untuk membeli hati ayam kesukaannya.
Setelah membelinya, dia merasa bahagia karena pulang membawa sebungkus plastik hati ayam di tangannya. Namun dalam perjalanan pulang, dia melihat seekor anjing dengan anak-anaknya. Anjing dan anak-anaknya itu tampak sangat kelaparan dan kurus. Anjing tersebut bahkan tak bisa memberikan susu pada anak-anaknya. Anjing dan anak-anaknya juga menggigil karena cuaca dingin.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi anjing dan anak-anaknya itu, Mohammad Baqar-e-Isphahani merasa iba pada hewan malang tersebut. Dia mendekatinya dan membelainya dengan penuh kasih sayang. Kemudian, Mohammad Baqar-e-Isphahani membuka bungkusan hati ayam yang baru dia beli itu dan memotong kecil-kecil untuk diberikan kepada anjing dan anak-anaknya.
Sambil menikmati makanannya, anjing tersebut memandang dengan penuh rasa syukur kepada Mohammad Baqar-e-Isphahani. Tak hanya itu, anjing tersebut seolah memandang langit dan memanjatkan syukur kepada Allah SWT atas kebaikan dari pria yang murah hati dan baik hati, yaitu Mohammad Baqar-e-Isphahani.
Usai memberi makan hewan, Mohammad Baqar-e-Isphahani pulang. Meski merasa lelah, lapar, dan tidur dengan menggigil kedinginan, tapi dia merasa sangat senang.
Beberapa hari kemudian setelah kejadian tersebut, orang terpelajar itu mulai menjadi kaya! Ya, lambat laun Mohammad Baqar-e-Isphahani menjadi jutawan di kotanya. Sehingga suatu ketika Raja Isfahan sedang membutuhkan uang, Mohammad Baqar-e-lsphahani memberinya pinjaman sebesar 20.000 dinar atau setara Rp 965 juta.
Pesan Moral Kisah Pria Terpelajar dan Anjing yang Kelaparan
Moms, dari dongeng anak Islami di atas, salah satu pesan moral yang dapat dipetik ialah, sebagai umat muslim kita memang diharuskan berbuat baik kepada siapa pun. Jangan lupa untuk bersedekah dan berbagi, bahkan dengan hewan sekali pun. Ingat, bersedekah tidak akan pernah membuat kita miskin. Ya, tanamkan pada anak bahwa di balik kebaikan yang si kecil berikan kepada orang lain, niscaya akan digantikan berkali-kali lipat dengan kebaikan lainnya, bahkan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, anak juga diharapkan dapat bersyukur dengan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Sebab, mungkin masih ada orang lain yang hidupnya lebih sulit dari si kecil.
Jadi, selamat membacakan dongeng untuk si kecil, ya, Moms!