Dongeng Anak: Persahabatan Ular dan Burung Pipit

Ular di dekat rumah. Foto: Shutter Stock

Membacakan dongeng anak bukan hanya jadi momen yang menyenangkan, tapi juga cara lembut untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Lewat cerita sederhana dengan karakter hewan yang lucu dan mudah diingat, anak-anak belajar tentang empati, kejujuran, dan arti persahabatan.

Salah satu kisah menarik yang bisa Anda bacakan malam ini adalah tentang dua sahabat tak terduga — seekor ular dan burung pipit — yang mengajarkan makna saling menolong tanpa memandang perbedaan.

Dongeng Persahabatan Ular dan Burung Pipit

Ilustrasi hutan lebat Papua. Foto: Shutterstock

Di sebuah hutan yang rimbun, hidup seekor ular kecil bernama Suli. Tidak seperti ular lain yang sering ditakuti, Suli sebenarnya sangat lembut dan penyayang. Namun, karena bentuk tubuhnya yang panjang dan cara jalannya yang melata, semua hewan di hutan menjauh darinya.

Suatu pagi, Suli melihat seekor burung pipit terjerat jaring pemburu. Burung kecil itu berusaha mengepakkan sayap, tapi jaring terlalu kuat. Tanpa berpikir panjang, Suli menggigit tali jaring hingga putus. Burung itu pun bebas.

“Terima kasih, Ular!” kata burung itu sambil tersenyum. “Namaku Pipi. Aku tidak menyangka kamu akan menolongku.”

Suli menjawab pelan, “Aku hanya ingin kamu selamat. Aku tahu rasanya sendirian dan tidak punya teman.”

Sejak hari itu, Pipi dan Suli menjadi sahabat. Mereka sering berbagi makanan: Suli membantu menggulingkan buah-buahan kecil ke bawah pohon, sementara Pipi mencari biji-bijian untuk mereka makan bersama.

Namun, suatu hari kabar buruk datang. Pemburu yang kehilangan jaringnya kembali ke hutan dengan amarah. Ia melihat Suli dan mencoba menangkapnya. Pipi yang melihat itu segera terbang tinggi dan mencicit keras untuk menarik perhatian monyet-monyet di pohon.

“Cepat bantu Suli! Pemburu datang!”

Para monyet pun melempari pemburu dengan buah-buahan hingga ia kabur ketakutan. Suli selamat, berkat keberanian sahabat kecilnya.

Sejak saat itu, semua hewan di hutan mulai memandang Suli dengan cara berbeda. Mereka belajar bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja, bahkan dari hewan yang dulu mereka takuti.

Pesan Moral

Dongeng ini mengajarkan bahwa persahabatan sejati tidak mengenal rupa atau perbedaan. Saling menolong dan mempercayai satu sama lain adalah kunci hubungan yang kuat dan penuh kasih.