Dongeng untuk Anak: Kisah Bunga Mawar Merah yang Sombong

8 Juli 2021 13:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Membacakan dongeng atau cerita pada anak sebelum tidur sudah menjadi tradisi sejak dahulu. Dengan mendongeng, secara tidak langsung anak dapat memetik nilai-nilai positif yang terkandung dalam sebuah cerita.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kegiatan ini memiliki banyak manfaat untuk si kecil lho, Moms. Di antaranya bisa menambah kosakata anak, meningkatkan kreativitas, mendorong minat bacanya, membantu anak lebih rileks, hingga meningkatkan kesehatan mental anak.
Nah, berikut ini kumparanMOM memiliki salah satu dongeng yang dapat Anda bacakan pada anak nanti malam, Moms. Dongeng anak berjudul "Kisah Bunga Mawar Merah yang Sombong" ini mengajarkan anak untuk tidak bersikap sombong dan merasa bahwa dirinyalah yang paling sempurna. Seperti apa kisahnya? Yuk, disimak.

Kisah Bunga Mawar Merah yang Sombong

Dongeng untuk Anak: Kisah Bunga Mawar Merah yang Sombong. Foto: Pixabay
Suatu hari di musim semi yang indah, sekuntum mawar merah bermekaran di hutan. Di sana ada banyak jenis pohon dan tanaman yang tumbuh. Saat bunga mawar melihat sekelilingnya, pohon pinus di dekatnya berkata, "Bunga yang sangat indah! Saya berharap, saya bisa secantik itu!"
ADVERTISEMENT
Pohon lain pun berkata, "pohon pinus sayang, jangan bersedih dan berkecil hati. Karena kita tidak bisa memiliki segalanya."
Mendengar pembicaraan tersebut, bunga mawar pun berbalik dan berkata, "sepertinya saya adalah bunga terindah di hutan ini."
"Mengapa kamu bisa berkata seperti itu mawar? Di hutan ini ada banyak bunga yang indah dan kamu hanyalah salah satu dari mereka," ujar bunga matahari.
"Saya melihat semua tanaman dan pohon menatap dan mengagumi saya," jawabnya dengan sombong.
Dongeng untuk Anak: Kisah Bunga Mawar Merah yang Sombong. Foto: Shutter Stock
Kemudian, mawar memandang kaktus dan berkata, "Lihatlah tanaman jelek yang penuh duri itu!"
Pohon pinus berkata, "Mawar merah, bicara apa kamu ini? Siapa yang mengatakan bahwa kau paling cantik? Kamu juga punya duri."
"Saya pikir Anda punya selera yang baik. Kamu tidak tahu apa arti kecantikan sama sekali. Kamu juga tidak bisa membandingkan saya dengan duri kaktus," jawab mawar lagi.
ADVERTISEMENT
"Bangga sekali dia," ucap pohon pinus.
Lalu, bunga mawar merah itu mencoba menggerakan akarnya menjauh dari kaktus, tapi ia tidak bisa bergerak.
Hari-hari pun berlalu, setiap kali bunga mawar merah melihat kaktus, ia akan mengatakan hal-hal yang menghina, seperti "tanaman ini tidak berguna! Betapa menyesalnya saya menjadi tetangganya."
Namun, kaktus tidak pernah marah. Malahan, ia mencoba memberikan nasihat kepada bunga mawar merah dengan mengatakan, "Tuhan tidak menciptakan segala bentuk kehidupan tanpa tujuan."
Saat musim semi berlalu dan cuaca menjadi sangat hangat, kehidupan di hutan menjadi sulit. Ini karena di sana tidak turun hujan. Padahal, semua tanaman serta pohon membutuhkan air. Seiring waktu, bunga mawar merah pun mulai layu.
Suatu hari, ia melihat burung pipit dengan paruhnya mematuki kaktus dan kemudian terbang dengan badan yang segar sekali! Ini membuat bunga mawar merah bingung. Ia pun mencoba bertanya kepada pohon pinus tentang apa yang dilakukan burung itu. Kemudian, pohon pinus menjelaskan bahwa burung-burung itu mendapatkan air dari kaktus.
ADVERTISEMENT
"Apakah tidak sakit saat mereka (burung-burung) mematukinya?" tanya bunga mawar kepada pohon pinus.
"Ya, memang. Tapi, kaktus tidak suka melihat burung menderita," jawabnya.
Ilustrasi dongeng bunga mawar merah. Foto: Shutter Stock
Mawar membuka matanya dan penuh keheranan dan kembali bertanya, "kaktus memiliki air?"
"Iya, kamu juga bisa minum darinya. Burung pipit nanti bisa membawakan air untukmu jika kau meminta bantuan kaktus," jawab pohon pinus lagi.
Bunga mawar merah pun merasa terlalu malu atas segala perbuatan yang selama ini ia perbuat kepada kaktus. Tapi akhirnya, ia meminta bantuan kaktus. Kaktus pun dengan ramah menyetujuinya dan meminta burung pipit untuk mengisi paruhnya dengan air dan menyirami bunga mawar merah yang hampir layu itu.

Pesan Moral dari Kisah Bunga Mawar Merah yang Sombong

Moms, dari dongeng anak berjudul "Kisah Bunga Mawar Merah yang Sombong" di atas, anak bisa memetik pelajaran bahwa janganlah sombong dan merasa dirinya paling sempurna. Karena pada dasarnya, semua orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan tak ada satu pun makhluk hidup yang sempurna.
ADVERTISEMENT