Fakta Seputar Kualitas Sperma Pria

24 Juni 2020 19:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sperma Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sperma Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Tak seperti wanita yang tidak bisa memperbarui jumlah sel telur di dalam tubuh, tapi pria bisa menciptakan lebih dari 100-200 juta sperma baru setiap harinya. Meskipun suami Anda tidak memiliki risiko 'kehabisan' sperma, bukan berarti kualitasnya tetap sama, lho!
ADVERTISEMENT
Ya Moms, menurut ahli, pria juga memiliki risiko penurunan kesuburan dan kualitas sperma yang memburuk seiring bertambahnya usia mereka. Mengutip News Scientist, kualitas sperma pria akan menurun ketika ia berusia di atas 35 tahun.
Setelah usia 35 tahun, peluang untuk memiliki anak pun akan lebih sulit dan mungkin hanya bisa memiliki anak perempuan saja. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, jumlah kromosom X dalam sperma menjadi lebih banyak.
Ilustrasi ejakulasi dini Foto: Shutterstock
"Ada bukti epidemiologis yang cukup meyakinkan bahwa pria yang umurnya lebih tua memang merasa lebih sulit untuk memiliki anak, terlepas dari usia wanita. Dan ketika pria semakin bertambah tua, pasangan mereka juga berisiko mengalami keguguran lebih tinggi," kata Allan Pacey, seorang spesialis kesuburan dari Universitas Sheffield, Inggris.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pria yang memiliki umur di atas 35 tahun juga bisa memperbesar potensi memberikan kelainan genetik pada anak. Misalnya anak bisa menjadi cacat lahir, mengalami skizofrenia, dan autisme.
Sementara Extend Fertility melansir, dalam satu laporan, anak dari laki-laki di atas 50 tahun terbukti 2 kali lebih mungkin mengalami autisme daripada anak dari laki-laki di bawah 29 tahun.
Ilustrasi air mani dan sperma. Foto: Shutterstock
Adapun penyebab penurunan kualitas sperma dipengaruhi oleh infeksi, peningkatan suhu tubuh atau faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok, dan obesitas. Meski sebagian besar dipengaruhi oleh penyakit dan gaya hidup, tetapi pria sehat juga bisa mengalami penurunan kesuburan lho, Moms.
Penelitian menunjukkan ada beberapa hal penyebabnya yakni:
- Penurunan Motilitas Sperma. Motilitas adalah kemampuan sperma untuk bergerak atau 'berenang' ke sel telur. Penelitian menunjukkan motilitas sperma menurun seiring bertambahnya usia. Sebuah penelitian terhadap pria sehat dan tidak merokok menunjukkan bahwa motilitas menurun 0,8 persen per tahunnya.
ADVERTISEMENT
- Menurunnya Morfologi Sperma. Morfologi mengacu pada ukuran dan bentuk sperma. Studi menunjukkan bahwa morfologi sperma yang normal turun 0,2-0,9 persen per tahun. Jumlah yang lebih rendah dari sperma yang berbentuk normal menghasilkan penurunan kesuburan pria, karena sperma dengan morfologi abnormal cenderung sulit membuahi sel telur.
- Volume Air Mani Menurun. Mungkin ada penurunan volume mani yang sangat ringan seiring bertambahnya usia. Beberapa laporan menunjukkan bahwa volume air mani pada pria di atas usia 45 tahun akan semakin berkurang hingga 2 persen per tahunnya.
Ilustrasi sperma. Foto: pixabay
"Apakah itu usia 35 atau 40, pria harus menyadari perubahan yang berkaitan dengan usia dalam sistem reproduksi mereka. Bila mereka ingin menjadi ayah, mereka tidak boleh menunda terlalu lama," kata Pacey.
ADVERTISEMENT
Sama seperti halnya wanita, pria juga bisa menjaga kualitas sperma mereka untuk mencegah penurunan kesuburan lho, Moms. Terutama bila suami Anda bekerja di bidang yang berisiko tinggi cedera seperti angkatan militer atau yang bekerja di bagian radiasi yang mungkin bisa mempengaruhi kesuburan.
Anda bisa menyarankan suami untuk melakukan penyimpanan sperma sebelum usia 35 tahun, bila ingin memiliki anak. Sehingga ketika Anda berdua siap memiliki anak, Anda bisa mulai menjalani program bayi tabung.