Faktor yang Bisa Tingkatkan Risiko Impetigo pada Anak

20 Juni 2021 15:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaligata pada anak. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaligata pada anak. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Infeksi menjadi salah satu penyakit umum yang kerap menyerang anak, misalnya saja impetigo. Ya Moms, infeksi kulit yang satu ini memang lebih rentan terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri ini, membuat kulit anak melepuh, memerah dan pecah mengeluarkan cairan nanah. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi obat dan penggunaan salep. Biasanya, infeksi impetigo akan sembuh dalam waktu 3 hari.
Impetigo merupakan penyakit yang sangat menular. Oleh sebab itu, Anda harus berhati-hati apabila si kecil mengalami penyakit ini. Nah Moms, untuk meminimalisir infeksi, ada baiknya Anda mengetahui faktor apa saja yang bisa meningkatkan risiko impetigo pada anak.
Dikutip dari MayoClinic, berikut ini faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko si kecil terkena penyakit impetigo.

Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko Infeksi Impetigo pada Anak

1. Usia
Impetigo paling sering terjadi pada anak-anak usia 2 hingga 5 tahun.
ADVERTISEMENT
2. Kontak jarak dekat
Ilustrasi gejala melepuh akibat infeksi impetigo pada kulit anak Foto: Shutterstock
Impetigo dapat menyebar dengan mudah di dalam keluarga, di lingkungan yang ramai, seperti sekolah dan fasilitas penitipan anak, dan dari berpartisipasi dalam olahraga yang melibatkan kontak kulit ke kulit dengan penderita impetigo.
3. Cuaca
Infeksi impetigo lebih sering terjadi pada cuaca hangat dan lembap.
4. Kulit rusak
Bakteri penyebab impetigo dengan mudah masuk ke kulit melalui luka kecil, gigitan serangga atau ruam yang dialami anak.
5. Kondisi kesehatan lainnya
Anak-anak dengan kondisi penyakit kulit lain, seperti dermatitis atopik (eksim) dan skabies lebih mungkin mengalami impetigo. Selain itu, anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga lebih berisiko terkena impetigo.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis