Gangguan Kesehatan yang Bisa Terjadi pada Anak Down Syndrome

29 Maret 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa kondisi yang membuat bayi lahir dengan kelainan kromosom, salah satunya down syndrome. Ya Moms, down syndrome adalah kondisi kelainan genetik yang disebabkan adanya tambahan salinan kromosom 21.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini bisa memperlambat proses tumbuh kembang anak, termasuk berisiko terkena kelainan lainnya seperti gangguan kesehatan. Lantas, apa saja gangguan kesehatan yang berisiko dialami oleh anak dengan down syndrome?

Penjelasan Dokter tentang Gangguan Kesehatan yang Berisiko Dialami Anak dengan Down Syndrome

1. Kelainan jantung
Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah gangguan struktur jantung sejak lahir, sehingga bisa memengaruhi kinerja organ itu sendiri. Kelainan PJB biasanya bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi sejak kehamilan.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Tri Yanti Rahayuningsih, Sp. A(K) dalam webinar ‘Kelainan Jantung pada Anak dengan Sindrom Down’ yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Umum dan Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Jumat (25/03), bayi yang lahir dengan down syndrome memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena PJB. Hal itu disebabkan karena adanya kelainan dalam pembentukkan organ anak down syndrome, khususnya pada organ jantung. Sementara itu, sekitar 20 sampai 30 persen penderita PJB juga berisiko untuk terkena hipertensi pulmonal.
ADVERTISEMENT
“Anak down syndrome sangat rentan terkena hipertensi pulmonal, yaitu peningkatan tekanan pembuluh darah paru yang disebabkan oleh restriksi aliran darah yang melewati sirkulasi pembuluh darah paru karena adanya perubahan anatomi pembuluh darah paru,” jelas dr. Yanti.
Ia juga menambahkan, bahwa anak dengan down syndrome juga berisiko mempunyai kelainan saluran pernapasan atas dan bawah karena adanya tambahan salinan kromosom 21. Sehingga, menyebabkan saluran pernapasan mulut dan hidung menjadi sempit.
Ilustrasi bayi tidur dengan sleep apnea. Foto: Shutterstock
Oleh sebab itu, sangat mungkin untuk anak down syndrome memiliki kondisi medis lainnya. Sekitar 45 sampai 79 persen anak down syndrome terkena obstructive sleep apnea atau kondisi di mana penderita selalu ingin tidur. Selain itu, juga terdapat beberapa penyakit lainnya seperti 36 persen menderita asma, dan 50 persen menderita laryngomalacia atau mendengkur saat tidur.
ADVERTISEMENT
Memang, gejala kelainan PJB setiap anak berbeda. Akan tetapi, ada beberapa gejala umum yang bisa memberi ‘sinyal’ terjadinya PJB pada anak down syndrome, seperti:
Oleh karena itu, bayi dengan down syndrome umumnya disarankan untuk melakukan beberapa pemeriksaan apakah terdapat kelainan PJB atau tidak. Pemeriksaan tersebut bisa dilakukan dengan:
Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain kelainan PJB, anak down syndrome juga berisiko memiliki kelainan saraf. Kondisi ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan selalu berkembang seiring berjalannya waktu.
Ciri khas kelainan saraf yang diderita anak down syndrome adalah bentuk muka mongoloid, garis telapak tangan yang memiliki satu garis lurus yang tidak terputus (simian line), dan memiliki intelligence quotients (IQ) kurang dari 70.
Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Thinkstock
Di acara yang sama, Dokter Spesialis Anak, dr. Dina Siti Daliyanti, Sp. A(K) menjelaskan, organ dalam tubuh anak down syndrome tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Terdapat beberapa kelainan yang bisa terjadi seperti:
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Moms, bila anak terdiagnosis down syndrome, segera berkonsultasi dengan dokter dan lakukan pemeriksaan sesuai arahan untuk mendeteksi penyakit bawaan yang berisiko dialami si kecil.