Gaya Hubungan Suami Istri yang Baik dan Benar Menurut Islam agar Bernilai Pahala

19 September 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gaya Hubungan Suami Istri yang Baik dan Benar Menurut Islam. Foto: Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gaya Hubungan Suami Istri yang Baik dan Benar Menurut Islam. Foto: Dok. Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam memandang hasrat untuk berhubungan seksual sebagai naluri yang fitrah atau normal dirasakan setiap manusia. Namun, pemenuhan naluri ini harus dengan cara-cara yang benar atau sesuai syariat.
ADVERTISEMENT
Hubungan seksual hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah secara sah di mata Islam. Mereka akan diganjar pahala oleh Allah SWT apabila melakukan hubungan intim dengan cara yang benar. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:
“‘Hubungan badan antara kalian (dengan istri atau hamba sahaya) adalah sedekah.’ Para sahabat ada yang bertanya pada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala.’” (HR. Muslim)
Lantas, seperti apa gaya hubungan suami istri yang baik dan benar menurut Islam agar bernilai pahala? Temukan penjelasannya di bawah ini, Moms.
ADVERTISEMENT

Hubungan Suami Istri yang Benar Menurut Islam

Ilustrasi Gaya Hubungan Suami Istri yang Baik dan Benar Menurut Islam. Foto: Shutter Stock
Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk cara berhubungan suami-istri. Berikut ini tahapan memulai hubungan badan dalam Islam dikutip dari buku Pernikahan Menurut Islam (Suatu Tinjauan Prinsip) oleh Samsurizal, SIQ.S.ThI, MA.

1. Membersihkan Badan dan Kemaluan

Suami dan istri wajib membersihkan diri dari hadas, najis, serta hal-hal yang berbau tak sedap dari tubuhnya sebelum melakukan hubungan intim. Dianjurkan pula untuk mengosongkan kandung kemih atau kencing, kemudian membersihkan alat kelamin hingga benar-benar bersih.

2. Wudhu

Setelah mandi, lakukan wudhu untuk menyucikan diri. Aktivitas ini sekaligus membersihkan mulut, hidung, telinga, dan anggota tubuh lainnya yang dibasuh saat wudhu.

3. Atur Pencahayaan Kamar

Dianjurkan untuk mengatur pencahayaan kamar menjadi agak gelap. Suasana yang remang-remang ini akan membantu pasangan untuk semakin intim dan penuh konsentrasi.
ADVERTISEMENT

4. Berdoa Sebelum Berhubungan

Hubungan intim antar suami-istri termasuk ibadah sehingga harus didahului dengan bismillah dan doa yang diajarkan Rasulullah SAW. Dari Ibnu Abbas r.a disampaikan bahwa Rasulullah pernah bersabda:
“Andaikata seseorang di antara kamu semua mendatangi (menggauli) istrinya, ucapkanlah, ‘Bismillah, allahumma jannibnaa syaithaanaa wajannibi al-syaithaanaa maa razaqtanaa’ (dengan nama Allah, ya Allah hindarilah kami dari setan dan jagalah apa yang engkau rizkikan kepada kami dari setan). Maka apabila ditakdirkan bahwa mereka berdua akan mempunyai anak, setan tidak akan pernah bisa membahayakannya.” (HR. Bukhari)

5. Aturan Hubungan Intim yang Sesuai Syariat

Ilustrasi Gaya Hubungan Suami Istri yang Baik dan Benar Menurut Islam. Foto: Shutterstock
Hubungan intim sebaiknya dilakukan pada tiga waktu yang dianjurkan, yakni sebelum salat subuh, tengah hari, dan sesudah salat isya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang isya.” (Q.S An-Nur: 58)
ADVERTISEMENT
Setelah menentukan waktu yang tepat, awali hubungan intim dengan ucapan-ucapan romantis dan rangsangan (foreplay) yang lembut. Apabila sudah benar-benar siap, hubungan badan bisa dilakukan.
Pasangan suami istri bisa melakukan hubungan badan dengan gaya apa pun, kecuali seks oral, yakni memasukkan alat kelamin ke mulut. Selain itu, bersetubuh melalui dubur atau anus juga dilarang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Terkutuklah siapa saja yang menggauli istrinya melalui duburnya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Nasa;i)

6. Berdoa Setelah Berhubungan

Setelah berhubungan intim, hendaknya pasutri membaca doa berikut:
"Wa huwallażī khalaqa minal-mā`i basyaran fa ja'alahụ nasabaw wa ṣihrā, wa kāna rabbuka qadīrā"
Artinya: Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa. (Q.S Al-Furqan: 54)
ADVERTISEMENT