Gejala Cacar Air dan Cacar Monyet pada Anak, Apa Bedanya?

2 September 2022 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan internasional pada 23 Juli 2022. Penetapan tersebut didasari oleh menyebarnya penyakit tersebut di beberapa negara di Benua Amerika dan Benua Eropa.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, pasien pertama cacar monyet ditemukan pada 20 Agustus 2022. Pasien tersebut diketahui merupakan seorang pria 27 tahun asal Jakarta yang baru saja bepergian dari luar negeri.
Secara umum, penyakit cacar sebenarnya merupakan penyakit yang sudah umum dan disebabkan oleh virus. Salah satunya yang mungkin sudah tidak asing adalah cacar air.
Meskipun sama-sama merupakan penyakit cacar dan punya tanda yang agak mirip, orang tua perlu paham perbedaan gejala cacar monyet dan cacar air.

Perbedaan Gejala Cacar Air dan Cacar Monyet

1. Gejala Cacar Air
Ilustrasi cacar air. Foto: Shutterstock
Mengutip Healthline, cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster (VZV). Virus ini menular dari kontak orang ke orang melalui air liur, droplets, dan cairan dari bintik-bintik cacarnya. Cacar air lebih umum dialami oleh anak-anak.
ADVERTISEMENT
Adapun gejalanya antara lain sebagai berikut.
2. Gejala Cacar Monyet
Ilustrasi cacar monyet atau Monkeypox. Foto: Irina Starikova3432/Shutterstock
Mengutip laman Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat zoonosis. Zoonosis merupakan istilah yang merujuk pada penyakit yang menular dari hewan ke manusia.
Gejala cacar monyet pada anak kurang lebih sama seperti pada orang dewasa. Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), berikut ini beberapa gejala cacar monyet.
ADVERTISEMENT
Gejala tersebut dapat makin parah jika anak sedang mengalami atau memiliki riwayat penyakit kulit, seperti cacar air, kudis, herpes, dan ruam alergi.