Gejala dan Cara Atasi Hemofobia atau Takut Lihat Darah saat Hamil

3 Agustus 2022 8:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tes darah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tes darah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu hamil mungkin saja memiliki fobia atau rasa takut akan sesuatu. Salah satu fobia yang bisa terjadi adalah hemofobia atau ketakutan saat melihat darah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Healthline, hemofobia adalah kondisi di mana seseorang takut melihat darah. Meski hal ini normal terjadi, tetapi cukup sering mengganggu kehidupan sehari-hari, terlebih saat hamil.
Ya Moms, saat hamil biasanya ibu akan rutin melakukan cek darah. Tujuannya untuk mengetahui apakah mengalami penyakit tertentu, seperti infeksi, diabetes, ataupun kelainan pada janin.
Oleh karena itu, jika Anda menduga mengalami hemofobia, segera beri tahu dokter Anda untuk mendapat pemeriksaan yang tepat. Lantas, apa saja sebenarnya gejala umum hemofobia?

Gejala Hemofobia saat Hamil

Ilustrasi ibu hamil cemas. Foto: Shutter Stock
Gejala hemofobia umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu gejala fisik dan gejala emosional. Gejala fisik yang bisa terjadi pada ibu hamil meliputi:
ADVERTISEMENT
Sementara gejala emosional antara lain:

Cara Atasi Hemofobia

Untuk mengatasi gejala hemofobia saat hamil, beberapa hal ini bisa dicoba, Moms, seperti:
1. Terapi paparan
Ada berbagai jenis terapi yang bisa bantu mengatasi fobia seperti hemofobia. Misalnya saja terapi paparan untuk membantu menghadapi rasa takut secara langsung. Terapi ini melibatkan visualisasi Anda untuk melihat objek ketakutan dari dekat. Hanya saja, terapi paparan perlu dilakukan dalam waktu panjang.
Tes darah ibu hamil. Foto: Thinkstock
2. Terapi kognitif
Selain terapi paparan, ibu hamil dengan hemofobia bisa melakukan terapi kognitif. Ya Moms, terapi kognitif dilakukan untuk mengenali rasa cemas mereka tentang ketakutan yang dialami, seperti mengubah pikiran negatif tentang darah menjadi positif. Jenis terapi ini pun dapat membantu ibu hamil untuk mengubah perspektif mereka tentang darah.
ADVERTISEMENT
3. Terapi ketegangan
Terapi ketegangan dilakukan untuk mencegah terjadinya kehilangan kesadaran atau pingsan saat mengalami hemofobia. Hal ini dilakukan untuk mengencangkan otot-otot di lengan, dada, dan kaki jika pemicunya muncul. Salah satu cara yang cukup sering dilakukan adalah menonton video proses operasi yang berdurasi 30 menit.
4. Teknik relaksasi
Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, pernapasan, pijat, dan terapi musik dapat membantu ibu hamil melawan gejala hemofobia. Jenis relaksasi tersebut juga berfungsi untuk mengatasi kecemasan atau rasa panik yang tiba-tiba muncul.