Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Mayo Clinic, anak yang berisiko mengalami keracunan timbal adalah anak di bawah usia 6 tahun. Pasalnya, mereka mungkin masih suka menyentuh benda-benda sembarangan di sekitarnya, salah satunya bekas kelupasan cat. Selain itu, tubuh anak juga lebih rentan menyerap zat timbal dibanding tubuh orang dewasa.
Lantas, bagaimana gejala keracunan timbal pada anak? Simak penjelasan berikut ini, Moms.
Gejala Keracunan Timbal pada Anak
Berikut beberapa gejala keracunan timbal pada anak.
Jika tidak segera diobati, keracunan timbal dapat menimbulkan risiko kesehatan parah pada anak, seperti masalah perkembangan otak, kerusakan ginja dan sistem saraf, hingga kematian.
Pengobatan Keracunan Timbal pada Anak
Dokter biasanya akan melakukan uji kadar timbal selama pemeriksaan rutin dengan melakukan tes darah. Jika kadar timbal di dalam tubuh anak mencapai 5 mcg/dL, maka si kecil harus menjalani perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Dokter biasanya akan merekomendasikan salah satu dari kedua jenis terapi berikut ini.
1. Terapi khelasi.
Dalam pengobatan ini, obat yang diberikan melalui mulut mengikat timbal, sehingga akan dikeluarkan melalui urine. Terapi khelasi mungkin direkomendasikan untuk anak dengan kadar darah 45 mcg/dL atau lebih.
2. Terapi khelasi EDTA
Lain halnya dengan terapi khelasi biasanya, terapi khelasi EDTA menggunakan suntikan untuk mengurangi atau menghilangkan kadar timbal dalam tubuh anak.