Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Salah satu gangguan perilaku yang bisa terjadi pada masa kanak-kanak adalah Oppositional Defiant Disorder (ODD). Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, sekitar 1 - 16 persen anak mengalami gangguan perilaku.
ADVERTISEMENT
Umumnya, kondisi ini dimulai sekitar usia 8 tahun, dan lebih sering dialami oleh anak laki-laki daripada anak perempuan.
Dikutip dari Mayo Clinic, gangguan perilaku pada anak dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan tingkat keparahan, yaitu ringan, sedang, dan berat.
Gangguan perilaku ringan biasanya hanya terjadi di satu tempat seperti rumah, sekolah, atau dengan teman seusianya. Sementara gejala gangguan perilaku sedang biasanya terjadi di dua tempat yang berbeda, dan gangguan perilaku berat terjadi di tiga atau lebih tempat yang berbeda.
Lantas, apa saja gejala gangguan perilaku pada anak?
Gejala Gangguan Perilaku pada Anak
Moms, terkadang sulit untuk mengenali perbedaan antara anak yang berkemauan keras (keras kepala) atau emosional, dengan anak yang mengalami gangguan perilaku.
ADVERTISEMENT
Namun menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, gejala anak dengan gangguan perilaku biasanya lebih kompleks, misalnya:
Anak dengan gejala gangguan perilaku perlu dievaluasi secara komprehensif. Misalnya, dicari tahu apakah ada gangguan lain yang mungkin dialaminya, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), ketidakmampuan belajar, depresi atau bipolar, serta gangguan kecemasan.
Penyebab Gangguan Perilaku pada Anak
Meski penyebab utamanya belum diketahui secara pasti, namun, ada beberapa faktor yang mungkin bisa menjadi penyebabnya, yang dikutip dari Mom Junction.
ADVERTISEMENT
1. Faktor masa lalu
Anak dengan gangguan perilaku mungkin pernah mengalami masalah dengan anak-anak lain yang seusianya, mengalami perpisahan orang tua, dan memiliki masalah yang belum terselesaikan.
2. Faktor yang dipelajari
Selain karena pengalaman masa lalu, gangguan perilaku pada anak mungkin bisa disebabkan oleh figur orang tua, seperti menjaga jarak dengan anak, sering menghukum dengan tindakan fisik, hingga memperlakukan anak dengan tidak adil.
3. Faktor biologis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan perilaku pada anak juga dapat disebabkan karena cedera di beberapa bagian otak. Ya Moms, cedera itu dapat memengaruhi neurotransmitter yang dapat mengkomunikasikan sel-sel saraf otak. Akibatnya, otak tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan gangguan.
4. Faktor genetik
Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami gangguan mental atau perilaku di masa lalu, maka tak menutup kemungkinan generasi berikutnya mengalami hal serupa.
ADVERTISEMENT
5. Faktor lainnya
Beberapa faktor lain dipercaya dapat memengaruhi perilaku anak, seperti pola asuh yang permisif atau mudah mengabulkan keinginan anak, karakteristik kepribadian permanen, ibu terpapar bahan kimia berbahaya selama kehamilan, kekurangan gizi, lingkungan yang tidak mendukung, serta tidak memiliki ikatan positif dengan orang tua.