Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak, Benarkah Lebih Ringan?

19 Maret 2020 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi dada anak sakit. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dada anak sakit. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kian bertambahnya pasien yang positif terinfeksi virus corona, membuat orang tua harus membekali diri dengan banyak pengetahuan. Misalnya saja, tahu persis bagaimana caranya melakukan upaya pencegahan, hingga mengetahui gejala infeksi virus corona pada anak, dan orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, meskipun menurut riset yang dipublikasikan oleh New England Journal of Medicine pada Januari 2020, menyatakan bahwa anak-anak berisiko lebih rendah terinfeksi virus corona, tapi bukan berarti tidak bisa terkena virus berbahaya ini sama sekali. Bahkan di Indonesia sendiri, sudah ada 2 balita yang terinfeksi, Moms.
Lantas, seperti apa gejala seorang anak terjangkit virus corona? Benarkah gejalanya lebih ringan dari orang dewasa?
Ilustrasi mencegah penyebaran virus corona pada anak. Foto: Shutter Stock
Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, M. Kes, mengatakan gejala anak yang terinfeksi virus corona umumnya memang lebih ringan. Tapi apa penyebabnya, hingga kini belum diketahui secara pasti. Umumnya, gejala penyakit yang timbul saat tubuh terinfeksi virus bisa disebabkan beberapa hal, salah satunya respons imunitas tubuh saat melawan virus itu.
ADVERTISEMENT
"Respons imunitas tubuh saat melawan virus tersebut justru menimbulkan gejala hebat seperti pada keadaan acute respiratory distress syndrome (sulit bernapas bahkan sampai membutuhkan alat bantu napas). Namun pada anak, respons yang diaktifkan tubuh tidak sehebat orang dewasa, dugaannya karena respons imun anak yang lebih rendah sehingga gejalanya tampak seakan-akan lebih ringan," papar dr. Citra kepada kumparanMOM, Senin (17/3).
Menurut dokter yang praktik di Rumah Sakit Siloam Purwakarta, Jawa Barat ini, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hipotesis tersebut. Merujuk pada data WHO, dr. Citra pun kembali mengingatkan, bahwa anak-anak dan orang dewasa sama-sama rentan tertular virus corona.
Demam, salah satu tanda dari Covid-19. Foto: Shutterstock
Lalu, kenapa kasus anak-anak yang terinfeksi Covid-19 lebih rendah?
ADVERTISEMENT
"Mungkin pada awal penyebarannya, orang dewasa lebih banyak terpapar dengan penderita Covid-19 ini. Sehingga ketika informasi terkait virus tersebut mulai mengemuka, para orang tua semakin melindungi anak-anak dari risiko tertular. Jadi jumlah kasus yang didapatkan pada anak menjadi lebih sedikit," ucapnya.
Beberapa anak yang terinfeksi corona biasanya memiliki keluhan batuk, pilek, diare, dan sakit kepala. Nah Moms, jika menemui gejala itu, Anda sebaiknya menemui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, apalagi bila anak Anda baru pulang dari luar negeri atau bahkan kontak langsung dengan orang yang terbukti positif covid-19.
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
"Apabila orang tua menemukan keluhan (pada anak) di saluran napasnya seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, lemas, diare, muntah, dan sebagainya, juga disertai sesak napas atau kesulitan bernapas, segera bawa anak ke dokter," tutupnya.
ADVERTISEMENT