Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Gejala Pengapuran Plasenta Dini pada Ibu Hamil
5 Januari 2022 7:56 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 21 Januari 2022 15:17 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, pengapuran plasenta dini disebabkan oleh penumpukan kalsium lebih awal, yang akhirnya bisa membuat plasenta tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini membuat jaringan plasenta perlahan mengeras atau mengapur, sehingga menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi pada bayi terhambat.
Dengan demikian, kondisi pengapuran plasenta dini perlu diwaspadai oleh ibu hamil. Nah, berikut ini adalah gejala pengapuran plasenta dini yang perlu ibu hamil ketahui.
Ciri-ciri Pengapuran Plasenta Dini pada Ibu Hamil
Sebenarnya, tidak ada ciri-ciri atau gejala fisik khusus pada ibu hamil dengan pengapuran plasenta dini. Tapi, salah satu ciri umum yang bisa dirasakan oleh ibu hamil adalah bayi di dalam kandungan tampak kurang aktif bergerak dari biasanya atau bahkan berhenti bergerak sama sekali, terutama di pagi hari. Hal ini dijelaskan oleh Tanya Tantry, MD, ahli Obstetri dan Ginekologi seperti dikutip dari Flo.
ADVERTISEMENT
Meski tidak selalu menandakan pengapuran plasenta, namun, pendarahan vagina, kontraksi rahim, nyeri perut atau nyeri punggung bagian bawah yang terjadi saat kehamilan belum cukup bulan juga perlu diwaspadai. Pengapuran plasenta menyebabkan terganggunya tumbuh kembang bayi di dalam kandungan, sehingga jika perut ibu hamil tidak tumbuh dan membesar sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami beberapa ciri tersebut saat hamil, maka sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Sebab, jika tidak segera ditangani, kondisi pengapuran plasenta dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti, kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, bayi lahir mati, hingga solusio plasenta.