Gejala Pengentalan Darah saat Hamil

24 Juni 2022 8:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: staras/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: staras/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pengentalan darah saat hamil merupakan kondisi normal yang bisa dialami hampir semua ibu. Ya Moms, darah yang mengental selama kehamilan merupakan respons alami tubuh untuk mencegah risiko pendarahan saat atau setelah melahirkan nanti.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, beberapa ibu hamil mungkin mengalami kondisi di mana darahnya tidak hanya mengental, tapi juga menggumpal. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan hiperkoagulasi atau trombofilia yang bisa membahayakan ibu dan bayi di dalam kandungan.
“Memang terdapat risiko terjadinya komplikasi akibat pengentalan darah yang membahayakan ibu dan bayi yang dikandungnya. Sebab, kondisi hiperkoagulasi berpotensi terjadinya pembekuan atau penggumpalan darah sehingga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan di dalam pembuluh darah,” jelas Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Andry, Sp.OG pada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Lantas, seperti apa gejala pengentalan darah saat hamil?

Gejala Pengentalan Darah saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi gejala pengentalan darah saat hamil. Foto: Shutterstock
Karena pengentalan darah merupakan kondisi yang normal dan alami, sehingga sering kali tidak menunjukkan gejala signifikan bila hiperkoagulasi sudah parah atau masuk ke tingkat penggumpalan dan pembekuan darah yang berbahaya bagi ibu dan janin. Namun, dr. Andry menyebutkan, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
ADVERTISEMENT
“Gejala pengentalan darah sendiri bervariasi mulai dari tidak bergejala, gejala ringan seperti, sakit kepala, mual, muntah, anggota gerak (tangan dan kaki) mengalami pembengkakan,” kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah –Puri Indah dan Bintaro Jaya itu.
Beberapa gejala berat juga bisa dialami ibu seperti gangguan persarafan, sesak napas, hingga mengalami batuk darah. Kondisi ini sangat perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan kematian, baik pada ibu maupun bayi di dalam kandungan jika sampai menimbulkan komplikasi serius.
“Komplikasi yang bisa dialami ibu seperti risiko terjadinya trombosis vena dalam (deep vein thrombosis, DVT), emboli paru, bengkak, nyeri, hingga keguguran. Sementara, bayi bisa terlahir prematur, anemia, hingga kematian,” lanjut dr. Andry.
Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko pengentalan darah pada ibu hamil seperti, pola makan ibu yang tidak sehat, obesitas, stres, kebiasaan merokok, menderita sindrom fosfolipid dan memiliki riwayat keluarga dengan pengentalan darah.
ADVERTISEMENT