Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Penyakit kuning atau jaundice merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh bayi baru lahir . Mengutip Baby Gaga, bayi baru lahir memiliki jumlah sel darah merah yang berlebihan saat lahir, hampir sebanyak orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Karena organ hati bayi belum cukup matang untuk memecah sel darah merah tersebut, organ tersebut akhirnya menghasilkan bilirubin, yaitu pigmen kuning yang membuat warna kulit dan mata bayi berubah kekuningan.
Apa Saja Gejala Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir?
Gejala umum dari penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah warna kulit dan bagian putih dari mata bayi yang berubah kekuningan. Saat gejala berlanjut, warna kuning pada kulit akan menyebar sampai ke bagian tengah tubuh bayi. Gejala lain dari penyakit kuning yaitu bayi menangis lebih keras dan sering mengantuk. Hal itu merupakan akibat dari kadar bilirubin yang tinggi di dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Penyakit kuning pada bayi baru lahir terbagi menjadi dua, yaitu penyakit kuning fisiologis dan penyakit kuning non-fisiologis. Penyakit kuning fisiologis umumnya tidak akan bertahan lama dan bisa sembuh sebelum bayi berusia dua minggu.
Sebaliknya, penyakit kuning non-fisiologis perlu diwaspadai karena bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain, seperti infeksi berat, kelainan metabolisme genetik, hingga kelainan di organ pencernaan.
Adapun gejala penyakit kuning non-fisiologis yaitu sebagai berikut.
Diagnosis Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir
Salah satu cara untuk mencari tahu apakah bayi mengalami penyakit kuning atau tidak adalah dengan cara menekan hidung atau dahinya dengan lembut. Jika bagian yang ditekan menjadi lebih terang dari biasanya dan muncul semburat kuning, kemungkinan si kecil sedang mengalami penyakit kuning. Untuk itu, segera periksakan bayi untuk mendapat pertolongan medis.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan diagnosis, dokter biasanya akan melihat gejala fisik yang dialami bayi. Setelah itu, dokter akan melakukan pengujian lebih lanjut untuk melihat tingkat bilirubin dalam darah bayi. Beberapa tes yang akan dilakukan yaitu pemeriksaan fisik menyeluruh, tes kulit dengan bilirubinometer, dan tes darah atau urine.