news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gejala Pertusis atau Batuk Rejan pada Bayi

23 Februari 2021 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
bayi batuk Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
bayi batuk Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua pasti merasa khawatir jika bayi mungilnya tiba-tiba sakit. Ya Moms, salah satu penyakit yang sering kali menghampiri bayi adalah batuk. Namun, batuk pada bayi tergolong normal apabila tidak disertai dengan gangguan kesehatan lain, misalnya kesulitan bernapas.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, kondisi batuk berbahaya yang bisa menyerang bayi adalah pertusis atau batuk rejan. Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh toksin bakteri gram negatif bernama Bordetella pertussis.
Bayi yang menderita batuk rejan biasanya akan mengalami batuk sambil mengeluarkan suara teriakan yang khas seperti kehabisan napas.
Dikutip dari laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), batuk rejan merupakan penyakit sangat menular dan bisa mematikan bagi bayi. Sebagian besar kematian setiap tahun terjadi pada bayi di bawah usia 3 bulan akibat pertusis sebelum ditemukannya vaksin untuk penyakit tersebut.
Bayi mempunyai risiko tinggi mengalami komplikasi batuk rejan pada usia 6 bulan pertamanya meski mereka dalam keadaan sehat. Sebab, sistem kekebalan tubuhnya masih lemah, Moms. Apalagi, bayi di bawah usia 2 bulan hanya memiliki antibodi yang mereka dapatkan dari ibunya untuk membantu melindungi mereka.
ADVERTISEMENT

Gejala Batuk Rejan Pada Bayi

Ilustrasi bayi batuk. Foto: Shutterstock
Menurut buku berjudul 123 Penyakit dan Gangguan pada Anak karya Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K), masa inkubasi bakteri pertusis terjadi sekitar 7-10 hari untuk berkembang biak di dalam tubuh dan menimbulkan gejala tertentu. Sehingga perjalanan penyakit ini dibagi menjadi tiga fase, yaitu:

1. Fase prodomoral

Pada fase ini biasanya bayi akan menunjukkan gejala seperti batuk pilek biasa, demam tidak terlalu tinggi, keluarnya ingus dan badannya terlihat lemas. Fase ini biasanya akan berlangsung selama 1-3 minggu.
Ilustrasi bayi batuk. Foto: Shutterstock

2. Fase paroksismal

Pada fase ini bayi akan mulai mengeluarkan suara batuk yang hebat. Setiap periode batuk ditandai dengan batuk yang tidak kunjung berhenti tanpa jeda dan diakhiri dengan bunyi ‘whoop’ karena si kecil berusaha untuk menarik napas dalam. Sering kali bayi akan terbatuk sampai muntah dan tubuhnya membiru atau sianosis saat ia berusaha menarik napas lagi. Fase kedua ini biasanya akan berlangsung 6-10 minggu.
ADVERTISEMENT

3. Fase konvalen

Fase ketiga ini merupakan fase penyembuhan dari batuk rejan. Pada kondisi ini frekuensi batuk bayi akan lebih berkurang sampai akhirnya menghilang. Fase penyembuhan ini akan berlangsung selama 2-3 minggu.
Nah Moms, untuk mencegah bayi terkena penyakit pertusis Anda bisa memberikan imunisasi DPT sesuai dengan ketentuan. Biasanya vaksin DPT akan diberikan sebanyak 5 kali sejak usia bayi 2 bulan hingga 6 tahun.

Penulis: Hutri Dirga Harmonis