Gejala Tetanus pada Anak

10 Februari 2020 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak terluka. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak terluka. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tetanus dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali pada anak. Adapun penyakit ini disebabkan oleh toksin dari bakteri Clostridium tetani yaitu bakteri anaerob gram positif berbentuk batang.
ADVERTISEMENT
Bakteri tersebut masuk melalui luka yang terbuka kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui darah. Sehingga, hati-hati jika anak terluka, Moms. Tidak hanya luka besar saja, untuk luka kecil dan dalam juga mungkin saja bisa terkena tetanus namun tidak didasari.
Lantas, apa saja gejala tetanus pada anak?
Ilustrasi anak terluka. Foto: shutterstock
Dikutip dari buku 123 Penyakit dan Gangguan pada Anak karya Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K) dan dr. Rudianto Sofwan, berikut gejala tetanus yang perlu Anda waspadai.
1. Mulut kaku dan tidak bisa membuka (trismus). Ini merupakan gejala awal tetanus.
2. Tidak bisa tidur, berkeringat dan jantung berdetak lebih cepat.
3. Otot perut keras dan menegang.
4. Risus sardonikus atau gambaran yang khas pada tetanus berupa spasme pada otot wajah di mana otot bibir mengalami retraksi, mata tertutup sebagian, elevasi alis yang membuat wajah tampak seperti sedang menyeringai.
ADVERTISEMENT
5. Sulit menelan makanan
6. Sulit bernapas karena otot-otot pernapasan lumpuh.
7. Kadang juga demam.
8. Otot yang kejang. Hal ini biasanya dipicu oleh beberapa hal seperti: cahaya yang terang, suara keras dan sentuhan fisik.
9. Pada umumnya anak tetap sadar walau kejang kaku. Jika kondisinya parah, si kecil bisa kehilangan kesadaran.
Ilustrasi anak terluka. Foto: shutterstock
Ya Moms, apabila si kecil mengalami beberapa gejala di atas setelah terluka, segera bawa bayi atau anak ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Jika si kecil terbukti terkena tetanus, maka dokter biasanya akan memberikan serum anti tetanus (ATS), antibiotik dan pelemas otot. Perlu diketahui, perjalanan penyakit tetanus juga cenderung agak lama, yakni sampai 1 bulan untuk sembuh sempurna.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sebagai orang tua yang bertanggung jawab menjaga kesehatan anak, Anda perlu mengupayakan pencegahan tetanus pada si kecil. Cara mencegah yang paling efektif adalah dengan vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) yang diberikan sebanyak 5 kali pada saat anak berusia: 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan dan 5 tahun.