Gejala Umum Autisme pada Anak

14 November 2022 17:08
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
Selama ini, orang awam mungkin menganggap autisme yang dialami anak termasuk dalam masalah kesehatan mental. Faktanya, anggapan tersebut tidak benar, Moms. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam situs resminya menjelaskan bahwa autisme merupakan gangguan perkembangan yang bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan bersosialisasi, berkomunikasi, atau masalah perilaku lainnya.
Mengutip Verywell Family, setidaknya satu dari 44 anak berada pada spektrum autis. Meski begitu, anak dengan autisme umumnya memiliki gejala yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
“Autisme memiliki beragam gejala dan tidak setiap anak menunjukkan setiap gejala yang sama. Itulah mengapa ini disebut spektrum,” jelas Doreen Granpeesheh, Ph.D, BCBA-D., pendiri Center for Autism.
Sementara itu, menurut psikolog yang menangani autisme pada anak Jessica Myscak, Ph.D., anak dengan autisme biasanya mengalami masalah komunikasi dan perilaku sosial.
“Perbedaan komunikasi sosial mencakup kesulitan dengan timbal balik sosial-emosional, komunikasi non-verbal, dan keterampilan hubungan.
Meski satu anak dengan anak lain mungkin memiliki tanda autisme yang berbeda, ada beberapa gejala umum yang mungkin bisa menjadi langkah awal bagi orang tua dalam mengetahui autisme pada anak. Apa saja itu?

Gejala Autisme pada Anak Menurut Ahli

Ilsutrasi anak dengan autisme.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
Dr. Myszak membeberkan beberapa gejala yang sering terlihat pada anak dengan autisme. Di antaranya yaitu sebagai berikut.
  1. Kesulitan merespons percakapan dua arah,
  2. Kurang berbagi informasi dan emosi dengan orang lain,
  3. Menampilkan emosi dengan cara yang berbeda,
  4. Sulit memulai kontak sosial,
  5. Sulit menanggapi permintaan sosial,
  6. Kombinasi atau penggunaan komunikasi verbal dan nonverbal yang tidak biasa,
  7. Kontak mata atau bahasa tubuh yang tidak biasa,
  8. Sulit memahami isyarat,
  9. Penggunaan gestur yang tidak biasa,
  10. Kurangnya ekspresi wajah,
  11. Kurangnya komunikasi nonverbal,
  12. Sulit mengubah perilaku agar sesuai dengan konteks sosial yang berbeda,
  13. Kesulitan dengan permainan imajiner,
  14. Sulit berbagi,
  15. Sulit mencari teman, bahkan tidak tertarik berteman,
  16. Cenderung lebih nyaman dengan orang dewasa daripada teman sebaya,
  17. Sulit memecahkan masalah,
Ilsutrasi anak dengan autisme.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
Selain itu, menurut Dr. Myszak, anak dengan autisme juga cenderung melakukan pola perilaku, minat, atau aktivitas yang berulang, seperti:
  1. Gerakan motorik stereotip, seperti mengepakkan tangan, jalan jinjit, atau berputar.
  2. Penggunaan benda secara berulang, seperti menyusun mainan, mengetuk, atau memutar benda tertentu,
  3. Pola bicara yang berulang,
  4. Sulit menerima perubahan atau transisi dari satu hal ke hal lain,
  5. Menginginkan sesuatu yang sama berulang,
  6. Memiliki pola perilaku sebagai ‘ritual’-nya,
  7. Pola berpikir yang cenderung kaku,
  8. Ingin mengambil jalan yang sama atau makan makanan yang sama setiap hari,
  9. Minat yang terbatas,
  10. Hiperaktivitas pada input sensorik,
  11. Minat yang tidak biasa pada aspek sensorik lingkungan,
  12. Ketidakpedulian pada rasa nyeri atau perubahan suhu,
  13. Respons yang tidak biasa pada suara atau tekstur tertentu,
  14. Mencium atau menyentuh benda secara berlebihan,
  15. Daya tarik yang tak biasa pada cahaya atau gerakan.
Namun perlu diingat kembali Moms, tidak semua kondisi tersebut dialami oleh anak dengan autisme. Akan tetapi jika si kecil mengalami beberapa di antaranya dan Anda merasa khawatir, segera bawa anak ke dokter atau psikolog untuk memastikan kondisinya ya, Moms.